Liputan6.com, Jakarta Cuaca pagi Jakarta diprediksi seluruh langitnya akan turun hujan dengan intensitas ringan pada Minggu 9 Maret 2025. Demikianlah prakiraan cuaca besok.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca di hampir seluruh wilayah Jakarta pada siang hari diprediksi akan berawan. Namun Jakarta Selatan akan turun hujan dengan intensitas ringan.
Baca Juga
Kemudian pada malam harinya cuaca wilayah Jakarta seluruhnya diprediksi akan berawan
Advertisement
Sementara untuk wilayah penyangga Jakarta, yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor Jawa Barat, diprediksi akan turun hujan dengan intensitas ringan.
Cuaca siang di Bekasi akan berawan, untuk Depok, dan Kota Bogor, diprakirakan akan turun hujan dengan intensitas ringan.
Kemudian di malam hari, cuaca di ketiga wilayah yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor diprediksi akan berawan.
Begitu juga cuaca pagi wilayah Kota Tangerang, Banten, akan hujan rigan, pada siang dan malam akan diprediksi berawan.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Hujan Ringan | Berawan | Berawan |
Jakarta Pusat | Hujan Ringan | Berawan | Berawan |
Jakarta Selatan | Hujan Ringan | Hujan Ringan | Berawan |
Jakarta Timur | Hujan Ringan | Berawan | Berawan |
Jakarta Utara | Hujan Ringan | Berawan | Berawan |
Kepulauan Seribu | Hujan Ringan | Berawan | Berawan |
Bekasi | Hujan Ringan | Berawan | Berawan |
Depok | Hujan Ringan | Hujan Ringan | Berawan |
Kota Bogor | Hujan Ringan | Hujan Ringan | Berawan |
Tangerang | Hujan Ringan | Berawan | Berawan |
Operasi Modifikasi Cuaca Berhasil, Kepala BNPB: Hujan Tidak Turun dan Banjir Surut
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyatakan, bencana banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) relatif terkendali. Menurut dia, situasi hari ini, Rabu (5/3/2025) secara umum sudah semakin baik.
“Jadi kemarin kita laksanakan operasi modifikasi cuaca bahkan sampai malam ada hasilnya, rata-rata di wilayah Jabodetabek ini tidak turun hujan sehingga relatif tinggi muka air juga sudah semakin kecil untuk yang masih tergenang ada di kota Bekasi di beberapa,” kata Suharyanto saat meninjau posko pengungsian BNPB di Bekasi, Rabu (5/3/2025).
Meski terkendali, Suharyanto memastikan tugasnya belum selesai. Sebab tinggi muka air di sejumlah tempat masih belum kembali normal.
Contohnya di Kabupaten Bekasi yang masih ada genangan di sejumlah titik. Kemudian Jakarta sudah turun jumlah genangan dan banjir dari yang kemarin hingga 3 meter di Kebon Pala sekarang sudah surut.
“Ada di Tangerang tinggal Kabupaten Tangerang, Depok sudah surut, Kabupaten Bogor juga sudah surut tinggal pembersihan dan jembatan yang terputus, sementara Kota Bogor relatif terkendali. Itu update per hari ini,” beber Suharyanto.
Melihat kondisi tersebut, Suharyanto mengamini banyak warga yang memilih untuk pulang dan membersihkan rumahnya secara mandiri.
“Masyarakat yang terdampak secara lambat laun juga sudah kembali, mereka fokus hari ini melaksanakan pembersihan,” ujar Suharyanto.
Sebagai informasi, Kepala BNPB memastikan, operasi modifikasi cuaca akan terus dilakukan hingga tanggal 11 Maret seperti prediksi BMKG yabg menyebut akan datangnya curah hujan ekstrem.
“Operasi modifikasi cuaca akan kita lakukan sampai tanggal 8 kemudian istirahat sebentar, lalu tanggal 11 akan dimulai lagi karena prediksi BMKG di tanggal 11 akan muncul hujan yang ekstrem,” katanya memungkasi.
Advertisement
Fokus Kurangi Curah Hujan di Tangkapan Sungai Ciliwung dan Cisadane
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, mengungkapkan bahwa operasi modifikasi cuaca telah dilakukan sejak 5 Maret dan direncanakan berlangsung hingga 8 Maret 2025 atau menyesuaikan dengan update prediksi cuaca terbaru.
Operasi ini berfokus pada pengurangan curah hujan di daerah tangkapan air Sungai Ciliwung dan Cisadane, mulai dari Bogor sebagai hulu hingga Jakarta dan Bekasi sebagai hilir.
"Awan-awan yang berpotensi membawa hujan deras dihujankan lebih awal di atas laut sebelum mencapai daratan. Sementara itu, awan yang berkembang di daratan disemai agar pertumbuhannya terganggu sehingga curah hujannya berkurang," kata Tri Handoko Seto.
