Liputan6.com, Jakarta - Cuaca pagi Jakarta diprediksi seluruh langitnya akan berawan pada Minggu 16 Maret  2025. Demikianlah prakiraan cuaca besok.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca di hampir seluruh wilayah Jakarta pada siang hari diprediksi akan turun hujan dengan intensitas ringan.
Baca Juga
Kemudian pada malam harinya cuaca wilayah Jakarta seluruhnya diprediksi akan berawan.
Advertisement
Sementara untuk wilayah penyangga Jakarta, yaitu Bekasi, Depok, dan Bogor, Jawa Barat, pada pagi hari diprediksi akan turun hujan dengan intensitas ringan. Siang hari Bekasi akan berawan, namun Depok dan Kota Bogor akan turun hujan dengan intensitas ringan. Dan malam hari wilayah penyangga ini akan berawan
Begitu juga cuaca pagi hingga malam di wilayah Kota Tangerang, Banten, diprediksi berawan.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Jakarta Pusat |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Jakarta Selatan |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Jakarta Timur |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Jakarta Utara |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Kepulauan Seribu |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Bekasi |  Hujan Ringan |  Berawan |  Berawan |
 Depok |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Kota Bogor |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Tangerang |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
Cuaca di Bulan Ramadan Masih Ekstrem, Begini Cara Menyiasati Dampaknya pada Tubuh Saat Berpuasa
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan pada periode 10–13 Maret 2025 atau memasuki pekan kedua bulan Ramadan 1446 Hijriah Wilayah Indonesia masih didominasi berawan hingga hujan ringan.
Pada masa itu perlu diwaspadai adanya potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Adanya perubahan cuaca di Indonesia sedang tidak menentu sehingga puasa Ramadan di tahun ini tentunya agak berbeda dengan tahun sebelumnya karena musim yang cepat berganti dari kemarau ke penghujan atau sebaliknya.
Menurut ahli gizi (dietisien) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Iis Rosita, MKM. RD mengungkapkan bahwa asupan gizi saat berpuasa di masa pancaroba seperti ini tetaplah harus tetap mengacu pada pola gizi seimbang.
"Pada pola gizi seimbang, menu harus mengandung sumber energi, protein, lemak, vitamin dan mineral. Kebutuhan akan cairan tubuh kita juga harus tetap terpenuhi apalagi sedang dalam kondisi berpuasa," ujar Iis dalam keterangannya di laman RSHS, Bandung, Rabu (12/3/2025).
Pada bulan Ramadan, lanjut Iis, pemenuhan cairan ini dapat disesuaikan waktunya yaitu pada malam hari, dianjurkan untuk meminum 6-8 gelas air per hari.
Iis menyebutkan untuk sumber protein bisa memilih antara protein nabati dan protein hewani. Khusus yang hewani, sebaiknya menghindari daging yang berlemak tinggi khususnya bagi yang sudah berumur.
"Oleh karena itu, ketika makan daging, pilihlah daging yang tidak berlemak atau bisa juga kita mempersering konsumsi ikan. Sedangkan untuk protein nabati bisa didapatkan dari kacang-kacangan, tahu, tempe termasuk susu baik itu susu kedelai atau susu sapi. Protein berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh," ungkap Iis.
Selain protein sebut Iis, tubuh juga memerlukan vitamin dan mineral. Vitamin bisa didapatkan dari sayuran dan buah-buahan sehingga saat berbuka puasa sebaiknya menyediakan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.
Buah yang dianjurkan adalah buah yang mengandung vitamin C yang biasanya berwarna oranye atau merah seperti jeruk, jambu biji merah, pepaya dan lain sebagainya.
"Untuk pemenuhan sayuran, kita bisa mengandalkan sayuran berwarna hijau atau sayuran yang berwarna seperti wortel, tomat yang fresh dan langsung diolah," kata Iis.
Selain bahan makanan tersebut, juga perlu mencari makanan yang dapat memperbaiki flora usus seperti youghurt yang berfungsi untuk memperbaiki pencernaan.
Perlu diketahui, apabila pencernaan bagus maka daya tahan tubuh juga akan bagus karena sumber terjadinya penyakit dapat berawal dari sini.
"Apabila pencernaan terganggu maka dapat muncul penyakit-penyakit infeksi lainnya," jelas Iis.
IIs menuturkan komposisi gizi seimbang saat makan yaitu nasi antara 150-200 gram, lauk hewani semisal daging ayam sebanyak 100 gram atau lauk nabati misalnya tempe 50 gram. Untuk sayuran adalah sekitar 100 gram.
Tips untuk mereka yang tidak ingin menambah berat badan, porsi nasi dan sayuran sebaiknya disamakan, jadi bila nasinya 100 gram maka sayurannya pun 100 gram sehingga kita akan lebih banyak memakan serat.
"Hal ini dianjurkan untuk usia dewasa dan lansia. Untuk menjaga kesehatan saat berbuka puasa atau sahur lebih baik diawali dan diakhiri dengan makanan dan minuman yang bersuhu normal atau hangat," tutur Iis.
Saat berbuka, Iis menyarankan sebaiknya tidak langsung meminum yang dingin, makanan pedas, atau makan panas berminyak seperti gorengan karena hal ini juga dapat berisiko terkena radang kecuali bagi mereka yang sudah terbiasa.
Advertisement
