Mbok Minah `Kakao` Ikut Long March Tolak BBM Naik

Mbok Minah divonis 1 bulan 15 hari karena mencuri 3 biji buah kakao.

oleh Eko Huda Setyawan diperbarui 17 Jun 2013, 13:36 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2013, 13:36 WIB
bbm-demo-5-130617b.jpg
Masih ingat dengan Mbok Minah (59), nenek yang dituduh mencuri 3 biji buah kakao pada 2009? Kali ini, dia berunjuk rasa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Purwokerto, Jawa Tengah. Mbok Minah turut serta dalam unjuk rasa yang digelar Gerakan Rakyat Menolak Kenaikan Harga BBM.

"Kenaikan harga BBM menjadikan rakyat kecil semakin susah," kata Mbok Minah saat ikut berunjuk rasa di Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (17/6/2013).

Dalam unjuk rasa ini, Mbok Minah bersama puluhan pengunjuk rasa lainnya melakukan long march dari depan Kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto hingga DPRD Banyumas di Kompleks Pendopo Si Panji Kabupaten Banyumas.

Mbok Minah merupakan warga Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, yang dituduh mencuri 3 biji buah kakao di perkebunan milik PT Rumpun Sari Antan 4 pada tahun 2009 sehingga harus menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Purwokerto. Majelis hakim menjatuhkan vonis 1 bulan 15 hari kepada Mbok Minah dengan 3 bulan masa percobaan.

Dalam aksinya, para pengunjuk rasa menyatakan rakyat butuh pendidikan gratis, layanan kesehatan gratis, dan ketersediaan lapangan kerja. Mereka juga menolak Bantuan Langsung Tunai Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi kenaikan harga BBM.

"BLSM hanya untuk sementara waktu, sedangkan yang kami butuhkan adalah pendidikan gratis, layanan kesehatan gratis, dan ketersediaan lapangan pekerjaan," kata salah satu orator aksi, Zaenal, yang juga anggota Serikat Tani Merdeka Ampera.

Aksi unjuk rasa yang diikuti berbagai elemen masyarakat ini sempat diwarnai kejadian unik. Ada seorang perempuan yang ikut berteriak-teriak di antara para pengunjuk rasa sehingga menarik perhatian sejumlah wartawan untuk mendekatinya.

Akan tetapi, ketika kamera mengarah padanya, perempuan itu justru kebingungan. "Ini acara apaan," kata perempuan yang mengenakan jilbab itu. Perempuan itu akhirnya diajak keluar dari kerumunan massa oleh seorang pengunjuk rasa.

Sementara salah seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Banyumas membisikkan kepada wartawan kalau perempuan itu sebenarnya orang gila yang sejak pagi berkeliaran di Alun-Alun Purwokerto. (Ant/Eks/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya