[VIDEO] Data Semrawut, Warga Miskin Tak Terima BLSM

Sejumlah warga miskin di Mataram, Pati, Polewali Mandar, ternyata tidak masuk daftar penerima BLSM.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Jul 2013, 05:35 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2013, 05:35 WIB
protes-blsm-130706a.jpg
Karut-marut pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tergambar jelas dari fakta banyaknya warga miskin yang tidak terdata sebagai penerima BLSM. Hal itu antara lain dialami Darwati dan Darwisah, yang hanya bisa berbaring dan duduk di rumah mereka yang sederhana di Desa Tinggar, Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Begitulah keadaan kakak beradik ini sejak dilahirkan. Dengan kondisi seperti itu Darwati dan Darwisah tentu saja tak bisa menafkahi diri sendiri, apalagi keluarga. Tak hanya itu, kakak mereka Darwan juga lumpuh. Ironisnya, keluarga ini tidak terdata sebagai penerima BLSM. Padahal dulu mereka terdata dan pernah mendapat Bantuan Langsung Tunai pada 2011 lalu.

Lain lagi yang terjadi di Jawa Tengah. Hidup seorang diri di gubuknya di Desa Panjunan, Pati, Samirah seorang nenek berusia 80 tahun mestinya layak mendapat BLSM. Tapi ternyata bagi Samirah, BLSM hanyalah mimpi. Hingga kini namanya tak masuk daftar penerima bantuan itu.

Tahun 2008 lalu, Samirah mendapat uang kompensasi kenaikan harga BBM berupa BLT. Tapi entah kenapa, kini tidak lagi. "Saya tidak mendapat bantuan apa pun. Dulu memang dapat. Rp 300 ribu, tiap tanggal 17 disuruh datang, sekarang tidak dapat," ujar Samirah.

Selain Samirah, di Desa Panjunan terdapat 8 warga miskin lainnya yang juga tidak mendapat BLSM.

Kesemrawutan data penerima BLSM  juga terjadi di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Itulah yang memicu sejumlah warga Desa Tonyamang yang tidak mendapat BLSM menggelar protes. Menduduki kantor desa, mereka menuntut ratusan orang kaya dan pengusaha dicabut namanya dari daftar penerima BSLM.

Meski tak mendapatkan jawaban memuaskan, warga mengakhiri aksi mereka. Namun mereka mengancam menggelar protes lagi di Kantor DPRD setempat bila masih ada orang kaya yang menerima BLSM. (Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya