700 Ribu e-Ticketing `Hilang`, Dirut KAI: Mungkin Dipakai Suvenir

Dari 1,1 juta kartu yang tersedia, sebanyak 700 kartu 'Single Trip' (sekali jalan) hilang atau tidak dikembalikan oleh penumpang.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 07 Jul 2013, 15:07 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2013, 15:07 WIB
kartu-etiket-130707b.jpg
Tiket elektronik (e-ticketing) telah sepekan diterapkan PT Kereta Api Indonesia di stasiun-stasiun. Lonjakan penumpang pun tak dapat dihindari. Sejak tanggal 1 Juli jumlah penumpang hingga 10-20 persen setiap harinya.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Ignasius Yonan mengungkapkan, pihaknya mencatat sebanyak 700 ribu kartu Single Trip (sekali jalan) hilang atau tidak dikembalikan penumpang dari 1,1 juta kartu yang tersedia.

"Yang menarik, 1,1 juta kartu Single Trip sekarang sisa 400 ribu. 700 Ribu lebihnya hilang. Hampir semua stasiun kehilangan kartu," ujar Yonan saat konferensi pers di ruang rapat Stasiun Gambir, Minggu (7/7/2013).

Menurutnya, penumpang yang tak mengembalikan kartu itu kemungkinan tidak melewati gate (pintu) keluar sebagaimana mestinya. Mereka sudah terbiasa keluar melalui jalur rel atau pun pintu tikus dengan alasan jalan raya lebih dekat.

"Mereka nggak mau muter. Ya kalau nggak mau muter, jangan naik kereta.  Jadi kartu itu hilang, mungkin buat suvenir. Naik 1 beli 3 kartu. Kan bisa. Nanti dibuat gantungan kunci segala macam. Nah, ini banyak urusan kalau sampai kartunya habis," kata Yonan.

Sebab, pengadaan kembali 700 ribu kartu yang hilang membutuhkan waktu cukup lama, sekitar 2-3 bulan. Bahkan tidak menutup kemungkinan, biaya penggantian kartu lebih mahal dari tiket perjalanan. Dan ini tentunya merugikan masyarakat juga pihak pengelola.

Tetapi pihaknya tetap akan melakukan penggantian sesuai dengan jumlah kartu yang hilang. Mengingat kebutuhan masyarakat, terlebih 400 ribu sisa kartu Single Trip belum dapat dipastikan bisa memenuhi lonjakan penumpang.

"Akan di-replacement dengan jumlah yang hilang. Tetapi ya akan sangat menggangu pelayanan karena memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Menurut saya semua juga kaget dalam sebulan hilang 700 ribu dari 1,1 juta," jelas Yonan. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya