Omzet PRJ Kemayoran Turun karena`PRJ` Monas? Ahok: Kelasnya Beda

Ahok membantah penyebab turunnya omzet PRJ Kemayoran lantaran digelarnya 'PRJ' Monas.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 08 Jul 2013, 12:28 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2013, 12:28 WIB
foto-prj-1-130608a.jpg
Para pedagang yang mengikuti kegiatan Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Kemayoran tahun ini mengaku omzetnya turun hingga 40 persen.

Beredar kabar turunnya pendapatan itu dipengaruhi adanya Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) yang pertama kali diselenggarakan di kawasan Monas atas saran Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi.  Harga tiket PRJ senilai Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu juga disebut-sebut mengurangi ketertarikan masyarakat untuk bertandang ke acara itu.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membantah penyebab turunnya omzet PRJ Kemayoran lantaran digelarnya 'PRJ' Monas. Menurut Ahok, segmen keduanya sangat berbeda. PRJ Kemayoran didominasi produk usaha besar dan pameran otomotif, sedangkan PPKD menawarkan produk-produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Nggak kok. Kelasnya beda. Pameran di mana saja, silakan. Pameran mobil selalu penuh kan, orang demen, hehehe.. Karena kelasnya beda," ujar Ahok di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (8/7/2013).

Bagi Jokowi, jelas Ahok, semua warga DKI maupun pendatang dipersilakan datang ke kegiatan PPKD. Pemrov DKI hanya mencoba menyediakan sebuah wadah bagi pengusaha produk kreatif, kecil dan menengah melakukan perdagangan. Sementara mengenai minat warga tentunya sangat tergantung dengan individu itu sendiri.

"Pak Gubernur hanya berpikir orang yang kreatif, jujur dan produktif kan butuh tempat untuk memasarkan barangnya. Nah, tempatnya mana? Itu yang harus kita buat," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.

Pengelola JIExpo Kemayoran mengaku sepinya PRJ lebih dikarenakan faktor cuaca. Bukan karena ada 'PRJ tandingan' di Monas yang dibuat oleh Jokowi. (Ism/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya