SBY: Saya Tulis Sendiri Pidato untuk Alm Taufiq Kiemas

Dalam acara Mengenang 40 Hari Mantan Ketua MPR Taufiq Kiemas, Presiden SBY menceritakan persahabatannya dengan almarhum.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Jul 2013, 19:03 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2013, 19:03 WIB
sby-kandidat130707c.jpg
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat mengingat sosok mendiang Taufiq Kiemas. Bahkan, kata SBY, dalam pidato pemakamanan Taufiq, naskah tersebut ditulis sendiri olehnya pada dini hari jelang pemakaman.

"Saya masih ingat ketika almarhum wafat dan saya selaku kepala negara memimpin upacara pemakaman secara militer. Saya sampaikan pidato yang saya tulis sendiri dini hari sebelum dimakamkan," kata SBY di acara Mengenang 40 Hari Mantan Ketua MPR Taufiq Kiemas di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2013).

Menurut SBY, pidato itu ditulis sendiri, karena banyak sekali kenangan indah bersama Taufiq.  "Kata demi kata, kalimat demi kalimat saya pilih dan semua keluar dari hati saya," ujar SBY.

SBY setidaknya mengingat 2 hal tentang Taufiq Kiemas. Pertama, kata SBY, Taufiq adalah seorang tokoh besar. Negara sahabat pun setuju dengan hal itu.

"Kalau menyangkut prinsip kokohlah seperti batu. Tapi kalau menyangkut gaya, kita harus ikuti arus. Singkat kata, almarhum paham betul mana yang prinsip mana yang kalau kita ingin membangun silaturahim, kita harus bertenggang rasa saling menyapa, saling berbagi, saling sayang menyayangi," ungkap SBY.

Yang kedua, lanjut SBY, Taufiq adalah seorang perekat dan pemersatu yang luar biasa. "Politik memang saling berjarak, ada posisi yang berbeda, ada kepentingan beragam. Tapi politik juga tentang kompromi, tentang konsensus building, tentang mufakat, musyawarah, untuk kebaikan bersama," papar dia.

SBY juga bercerita bahwa persahabatan dirinya dengan Taufiq terjalin sejak 2009. "Secara intens kami sering bertemu bertukar pikiran dan berdiskusi, kami memasuki wilayah yang sama menyangkut politik itu. Kemudian mengapa harus selalu berjarak, mengapa kita tidak bisa berkomunikasi, mengapa kita melihat ke belakang dan tidak melihat ke depan, itulah jiwa besar Pak TK yang kami bersatu dalam pandangan, pemikiran, dan perilaku," papar SBY.

Dua hal itu, kata SBY, yang melengkapi semua testimoninya. "Banyak teladan dari Pak Taufiq, mari kita ikut teladan baik itu seraya mendoakan semoga Pak TK mendapatkan tempat yang layak, hidup tenang di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," ucap dia.

"Cita-cita beliau, pikiran-pikiran beliau yang belum sepenuhnya diwujudkan marilah kita bersama-sama wujudkan," imbuh SBY. (Ado/Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya