Susul Rokatenda, Gunung-gunung di NTT `Menggeliat`

Asap setinggi 1.000-2.000 meter dari permukaan laut muncul selama 2 menit. Air laut di sekitar gunung pun tiba-tiba bergelembung kekuningan.

oleh Ismoko Widjaya diperbarui 20 Agu 2013, 10:18 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2013, 10:18 WIB
rokatenda-aktifitas-130820b.jpg
Menyusul letusan Gunung Rokatenda di Pulau Palue, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu, 2 gunung lain di sekitar NTT kini memperlihatkan peningkatan aktivitasnya. 2 Gunung itu, yakni Gunung Hobalt dan Gunung Ili Werung menggeliat berstatus waspada level II. Padahal Gunung Rokatenda masih berstatus siaga level III dan berpotensi tinggi mengeluarkan erupsi susulan.

Gunung Hobalt yang berada di bawah laut Atedai, Flores Timur mengeluarkan letusan sekitar pukul 07.13 Wita. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, asap setinggi 1.000-2.000 meter dari permukaan laut muncul selama 2 menit. Air laut di sekitar gunung pun tiba-tiba bergelembung dan berwarna kekuningan.

"Status gunung masih Waspada (level II)," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Selasa (20/8/2013).

Sementara itu, lanjut dia, peningkatan gempa vulkanik dangkal yang signifikan terjadi di Gunung Ili Werung yang berada di selatan Pulau Lembata sejak Senin 19 Agustus 2013 kemarin, pukul 16.00-17.41 Wita.

Sebanyak 81 kejadian terjadi dalam tempo 1,5 jam dan hingga kini gempa masih terus berlangsung. Oleh karena itu, sejak pukul 19.00 Wita status Ili Werung meningkat dari normal ke waspada.

"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terkait ancaman gunungapi tersebut. Belum perlu ada pengungsian bagi masyarakat di sekitar Gunung Hobalt dan Gunung Ili Werung. Monitoring aktivitas gunung api terus ditingkatkan oleh PVMBG," pungkas Sutopo. (Ndy/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya