Pengamanan Museum Harus Lebih Canggih dari Bank Indonesia

Mi'ing khawatir, banda-benda berharga itu akan dikirimkan ke penadah benda bersejarah di luar negeri.

oleh Riski Adam diperbarui 13 Sep 2013, 10:40 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2013, 10:40 WIB
2-rekon-museum-130913b.jpg
Keamanan Museum Nasional atau Museum Gajah dipertanyakan pasca-hilangnya 4 artefak berlapis emas peninggalan Mataram kuno. Saat kejadian yang beralangsung pada Rabu 11 September, pukul 09.10 WIB itu, CCTV di ruang Emas Arkeologi Gedung A lantai 2 Museum Gajah mati. Sementara itu tak ada satu pun petugas keamanan yang berjaga.

Anggota Komisi X DPR yang membidangi masalah pendidikan dan kebudayaan, Dedy Gumelar atau Mi'ing berharap, pemerintah memperketat keamanan museum di seluruh Indonesia. Sistem keamanan di museum harus lebih baik daripada bank.

"Keamanan museum tingkat kemampuannya berbeda dengan SDM security di tempat lain. Bahkan keamanannya harus lebih canggih dari penjaga Bank Indonesia atau yang menjaga gudang uang sekalipun," tegas Mi'ing dalam pesan singkatnya di Jakarta, Jumat (13/9/2013).

Untuk mengungkap pelaku pencurian benda bersejarah itu, politisi PDIP itu pun mendesak pemerintah untuk berkoordinasi dengan semua pihak, termasuk kepolisian dan petugas keamanan bandara. Mi'ing khawatir, banda-benda berharga itu akan dikirimkan ke penadah benda bersejarah di luar negeri.

"Segera berkoordinasi denga semua dengan semua pihak yang menjaga keamanan pintu masuk ke luar negeri. Karena pencurian barang-barang bersejarah ini banyak penadahnya di luar negeri," pungkas Mi'ing. (Ndy/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya