4 Artefak Museum Gajah Raib, Polisi: CCTV Mati Sejak 2 Bulan Lalu

Namun, polisi menyatakan alarm yang dipasang di tempat penyimpanan artefak itu masih aktif.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 13 Sep 2013, 14:58 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2013, 14:58 WIB
3-rekon-museum-130913b.jpg
Hasil penyelidikan polisi menemukan CCTV yang terpasang di ruang Khazanah Emas Museum Nasional atau Museum Gajah, tempat penyimpanan 4 artefak yang dicuri, sudah tidak berfungsi sejak 2 bulan lalu.

"Dari hasil pemeriksaan ternyata lebih kurang 2 bulan yang lalu sudah mati," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan di Jakarta, Jumat (13/9/2013).

Dia menambahkan, tempat penyimpanan 4 artefak itu sebenarnya juga dilengkapi dengan alarm. Tatan memastikan alarm tersebut aktif saat terjadi pencurian pada Rabu 11 September yang lalu.

"Alarm masih nyala. Masih dilakukan penyelidikan. Tapi kami belum tahu apakah alarm itu bunyi pada saat kejadian atau tidak. Itu masih kami cek," tambah Tatan.

Aksi pencurian tersebut terjadi pada Rabu 11 September, sekitar pukul 09.00 WIB. Keempat artefak itu adalah Lempengan Naga, Lempengan Bulan Sabit Beraksara, Wajan bertutup Cepuk, dan Lempengan Harihara.

Salah satu barang yang hilang, Lempengan Harihara, tak ternilai harganya dan menjadi buruan kolektor nasional, bahkan dunia.

"Arca Harihara ini merupakan perwujudan Dewa Wisnu dan Dewa Syiwa. Nilai historinya sangat-sangat tinggi sekali. Saya tidak mempersoalkan logam emasnya. Tapi Harihara-nya," ujar Kepala Pusat Arkeologi Nasional Dr Bambang Sulistyo dalam perbincangan dengan Liputan6.com, Jumat (13/9/2013). (Eks/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya