Habib Munzir Al Musawa, Ulama yang Tak Batasi Pergaulan

Meninggalnya pimpinan Majelis Dzikir Rasulullah Habib Munzir bin Fuad Al Musawa juga membawa duka bagi sejumlah politisi.

oleh Ismoko Widjaya diperbarui 16 Sep 2013, 01:11 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2013, 01:11 WIB
habib-munzir130915c.jpg
Meninggalnya pimpinan Majelis Dzikir Rasulullah Habib Munzir bin Fuad Al Musawa juga membawa duka bagi sejumlah politisi. Kepergian pria kelahiran Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, 40 tahun silam itu, pun dinilai membuat Indonesia kehilangan satu lagi ulama terbaiknya.

"Tidak diduga, berita ini datang. Umat Islam kehilangan salah satu ulama mumpuni yang tak lelah menggemakan shalawat dan menjadikannya ajang silaturahmi pemimpin umat," kata Sekretaris Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy dalam keterangan tertulisnya yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Minggu (15/9/2013).

"Bib Munzir adalah salah satu ulama yang tidak pernah membatasi pergaulan berdasarkan sekat-sekat apapun, termasuk sekat politik. Meski kakandanya anggota DPR dari salah satu parpol," imbuh Ketua Komisi IV DPR itu.

Romahurmuziy pun mendoakan almarhum Habib Munzir diampuni segala dosanya. Selain itu dia juga menyatakan, Majelis Rasulullah adalah peninggalan Munzir yang harus dijaga eksistensinya.

"Selamat jalan Bib Munzir, insya Allah surga menantimu," doa Romahurmuziy. (Ndy)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya