Sekelumit Karomah Habib Kuncung, Pendahulu Habib Munzir

Saat akan dimakamkan, jenazah Habib Kuncung tidak dapat diangkat oleh 10 orang.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Sep 2013, 01:13 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2013, 01:13 WIB
makam-kuncung-130916c.jpg
Habib Munzir Al Musawa telah dimakamkan di Pemakaman Keluarga Habib Ahmad bin Alwi Al Haddad atau yang lebih dikenal dengan Habib Kuncung di daerah Kalibata, Jakarta Selatan. Posisi makam pendiri Majelis Rasulullah yang meninggal Minggu 15 September kemarin itu, berada di samping makam keluarga Habib Kuncung. Jarak makam ulama muda yang berusia 40 tahun itu hanya sekitar 3 makam dari Habib Kuncung.

Soal Habib Munzir, mungkin sudah banyak orang yang mengenal. Namun, bagi sebagian orang banyak yang belum mengenal sosok Habib Kuncung, yang namanya kerap dipakai untuk menyebut masjid yang terletak di dekat kompleks pemakaman itu. Masjid keramat Habib Kuncung. Adalah Habib Husein Bin Muhammad Al Haddad yang merupakan keturunan ke-4 Habib Kuncung berkenan menceritakan sekelumit sosok Habib Kuncung.

Menurut Habib Husein, Habib Kuncung lahir di Qurfha Hadramaut Tarim Yaman, 14 November 1838. Habib Kuncung belajar ilmu dengan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, yakni Belanda, Malaysia, dan Singapura. Habib Kuncung juga belajar ilmu dari sejumlah habib di Indonesia.

Nama Kuncung disematkan karena Habib Ahmad memakai kopiah dari Bangsawan Bugis pada zaman dulu yang berbentuk kuncung atau kerucut. "Waktu zamannya itu, Kerajaan Bugis menggelari kopiah itu karena Beliau mempunyai karomah yang besar di kalangan Bangsawan Bugis ketika itu," kata Husein kepada Liputan6.com di kediamannya, Kelurahan Rawa Jati, Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2013).

Husein menambahkan, Habib Kuncung merupakan orang yang memiliki khariqul a'dah atau orang yang memiliki kemampuan lebih di luar kebiasaan manusia umumnya. Habib Kuncung biasa disebut dalam bahasa kewalian dengan ahli darkah, maksudnya di saat orang dalam kesulitan dan sangat memerlukan bantuan, maka Habib Kuncung akan muncul dengan tiba-tiba untuk membantu orang tersebut.

Habib Kuncung pernah tinggal di rumah saudaranya yang bernama Hababa Mariyam Binti Ali Al Haddad di daerah Kebon Coklat, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Habib Kuncung meninggal dalam usia 93 tahun pada 1926.

Husein mengatakan, terjadi sebuah keajaiban saat prosesi pemakaman Habib Kuncung. Mulanya, jenazah Habib Kuncung akan dikebumikan di kompleks pemakaman keluarga Habib Toha Bin Ja'far Al Haddad. Kala itu, setelah disalatkan di Masjid At Taubah, makam di kompleks pemakaman Habib Toha Bin Ja'far Alhaddad pun sudah digali.

Namun, saat jenazah Habib Kuncung sudah berada di pemakaman, kata Husein, terjadi sebuah keajaiban. Saat jenazah akan dimasukkan ke liang lahat, 10 orang tak mampu mengangkatnya. "Akhirnya setelah Habib Toha salat sunnah bisyaroh ternyata shohibul maqom (jenazah) ingin dimakamkan di pemakaman keluarga Habib Abdulloh Bin Ja'far Al Haddad yang sampingnya Masjid At Taubah," ungkap Husein.

Memang, tambah Huesin, selama masih hidup Habib Kuncung pernah punya satu pesan, yaitu dibuatkan rumah kecil. Pesan itu disampaikan kepada Habib Muhammad Bin Abdulloh bin Ja'far Al Haddad. "Artinya di situlah Habib Kuncung ingin dimakamkan, di pemakaman keluarga Abdulloh Bin Ja'far Al Haddad. Baru ketika itu jenazahnya bisa terangkat," sambung Husein.

Husein menambahkan, semenjak kejadian-kejadian tersebut dan atas karomah serta ketauladanan Habib Kuncung itulah, kompleks pemakaman di Masjid At Taubah atau masyarakat mengenalnya Masjid keramat Habib Kuncung ramai didatangi peziarah. (Eks/Ism)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya