Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakanan DKI, Yonathan Pasodung, mengungkapkan pihaknya akan melakukan revitalisasi Taman Semanggi seluas 7 hektare di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Program tersebut akan dimulai pada 1 Oktober 2013 mendatang dan ditargetkan selesai akhir tahun ini.
"Program arahan Pak Gubernur (Jokowi). Akan ada pohon yang digeser dan dipotong. Diganti pohon-pohon berkarakter. Taman akan dipercantik. Kita lakukan penataan taman yang berkontur," ujar Yonathan di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (18/9/2013).
Ia mengungkapkan pepohonan di Taman Semanggi sering terkena sempalan hujan sehingga menjadi rusak. Karena itu, taman tersebut harus ditata dan diberlakukan sebagai jantung kota.
Tanaman-tanamannya menggunakan jenis tanaman yang berdaya serap tinggi dan dijadikan tropical garden. Misalnya, Ketapang Kencana, Pulek, dan Ecabilitus Rambo yang merupakan tanaman kuat.
"Selain membuat teduh, (pengendara) Semanggi yang macet juga bisa menikmati taman dari sisi estetika. Ada pencahayaan di siang dan malam hari," kata Yonathan.
Ia melanjutkan, untuk membiayai pengerjaan revitalisasi Taman Semanggi, pihaknya mendapatkan bantuan melalui program Corporate Sosial Responsibility (CSR) sebesar Rp 6 miliar.
"Rp 6 M ini CSR. Dari Toyota. Kita cuma beri desain, pengawas, spesifikasi, mereka yang melaksanakan," kata dia.
Secara keseluruhan revitalisasi taman di DKI, menurut Yonathan, akan menambah ruang terbuka hijau (RTH) sampai 30 persen yang saat ini masih sekitar 10 persen. Revitalisasi taman sebenarnya sudah dimulai sejak 2010 dengan menambah RTH 100 hektare setiap tahun.
Menurut dia, konsep taman di DKI adalah konsep edukasi berupa hutan-hutan kecil dengan pohon-pohon. Dengan begitu anak-anak dapat sekaligus belajar mengenai tanaman.
"Banyak anak yang tidak mengenal tanaman. Itu menjadi target. Untuk 2014, paling tinggal beberapa taman lagi, tahun ini pembebasan lahan. Secara konsep RTH bisa merata," kata Yonathan. (Ein/Yus)
"Program arahan Pak Gubernur (Jokowi). Akan ada pohon yang digeser dan dipotong. Diganti pohon-pohon berkarakter. Taman akan dipercantik. Kita lakukan penataan taman yang berkontur," ujar Yonathan di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (18/9/2013).
Ia mengungkapkan pepohonan di Taman Semanggi sering terkena sempalan hujan sehingga menjadi rusak. Karena itu, taman tersebut harus ditata dan diberlakukan sebagai jantung kota.
Tanaman-tanamannya menggunakan jenis tanaman yang berdaya serap tinggi dan dijadikan tropical garden. Misalnya, Ketapang Kencana, Pulek, dan Ecabilitus Rambo yang merupakan tanaman kuat.
"Selain membuat teduh, (pengendara) Semanggi yang macet juga bisa menikmati taman dari sisi estetika. Ada pencahayaan di siang dan malam hari," kata Yonathan.
Ia melanjutkan, untuk membiayai pengerjaan revitalisasi Taman Semanggi, pihaknya mendapatkan bantuan melalui program Corporate Sosial Responsibility (CSR) sebesar Rp 6 miliar.
"Rp 6 M ini CSR. Dari Toyota. Kita cuma beri desain, pengawas, spesifikasi, mereka yang melaksanakan," kata dia.
Secara keseluruhan revitalisasi taman di DKI, menurut Yonathan, akan menambah ruang terbuka hijau (RTH) sampai 30 persen yang saat ini masih sekitar 10 persen. Revitalisasi taman sebenarnya sudah dimulai sejak 2010 dengan menambah RTH 100 hektare setiap tahun.
Menurut dia, konsep taman di DKI adalah konsep edukasi berupa hutan-hutan kecil dengan pohon-pohon. Dengan begitu anak-anak dapat sekaligus belajar mengenai tanaman.
"Banyak anak yang tidak mengenal tanaman. Itu menjadi target. Untuk 2014, paling tinggal beberapa taman lagi, tahun ini pembebasan lahan. Secara konsep RTH bisa merata," kata Yonathan. (Ein/Yus)