Didi Demokrat `Dicegat` Hasto PDIP dan Kaban PBB Bersua SBY

Didi Demokrat menyatakan sengkarut Pemilu 2014 bukan tanggung jawab SBY semata. Lalu pamit. Hasto PDIP dan MS Kaban PBB tak terima.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 26 Okt 2013, 11:00 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2013, 11:00 WIB
didi-irawadi130616c.jpg
Politisi Demokrat Didi Irawadi hadir dalam diskusi 'Pesta Demokrasi 2014 untuk Indonesia Lebih Baik'. Di tengah acara, sekitar pukul 10.00 WIB, Didi pamit untuk menghadiri acara yang dibuka oleh Ketua Umum Partai Demokrat SBY. Namun Didi sempat tidak bisa beranjak dari tempat duduknya karena dicegat oleh PDIP dan PBB.

Saat itu, Didi sedang bicara bahwa sengkarut mengenai Pemilu 2014 bukanlah tanggung jawab Presiden SBY semata. Ia menilai semua pihak turut bertanggung jawab.

"Karena itu, semua harus tanggung jawab demi Pemilu mendatang. Jangan ada masa lalu kalah lalu dendam, harus terus melihat masa lalu. Oke ya, saya pamit dulu," kata Didi di Cikini, Jakarta, Sabtu (26/10/2013).

Kemudian Wasekjen PDIP Hasto Kristianto melarangnya. Ia tersinggung dengan perkataan Didi. "Saya tersinggung dengan ucapan Pak Didi. Ini masalah bangsa lho," ujarnya.

Tak mau kalah, Didi pun membalas. "Kalau mau dilihat masalah di Kalteng dan Banten siapa yang salah? Siapa yang bermain? Sudahlah jangan lihat ke belakang," balas Didi.

Ketum PBB MS Kaban pun ikut dalam 'perselisihan' Didi dan Hasto.  Menurutnya, SBY bertanggung jawab atas masalah Pemilu yang terjadi sekarang.

"Habis Rp 4,8 triliun untuk e-KTP, Rp 21 triliun untuk Pemilu, hasilnya DPT bermasalah. Kalau 2 minggu tidak ada hasil bagus, lebih baik Pemilu ditunda. SBY juga harus tanggung jawab," tegas Kaban.

Lalu ketiga politisi itu pun saling mengeluarkan pendapatnya, hingga suara mereka saling tindih. Tak terdengar dengan jelas. Sejurus kemudian, moderator diskusi pun melerai.

Akhirnya Didi pun pergi ke Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, untuk menghadiri Temu Kader Akbar Partai Demokrat yang dibuka oleh Ketua Umum SBY. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya