Ratusan pasien pemilik Kartu Jakarta Sehat atau KJS membludak di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara, pada Kamis pagi. Mereka rela mengantre berjam-jam demi mendapatkan pelayanan pengobatan dan ruang rawat inap.
Liputan 6 SCTV, Kamis (7/11/2013) memberitakan, ruang IGD RSUD Koja penuh sesak oleh pasien dan keluarganya. Para pasien didominasi pemilik KJS juga masih membludak di depan loket pendaftaran.
Ruang rawat inap yang penuh diduga membuat banyak pasien ini tertahan di IGD. Selama tertahan, beberapa pasien bahkan ada yang beristrahat dengan duduk di lantai rumah sakit sembari menunggu panggilan. Beberapa di antaranya sudah beberapa hari menunggu giliran masuk ruang rawat inap.
Keadaan yang sama terlihat di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan. Pasien terlihat membludak di Ruang Gawat Darurat dan antrean panjang menunggu ruang rawat inap juga masih dirasakan pasien KJS. Tetapi pihak rumah sakit membantah kalau rumah sakit kekurangan ruang rawat inap.
KJS yang diluncurkan Jokowi setelah26 hari sejak dilantik sebagai gubernur mendapat sambutan baik di masyarakat, sehingga pasien KJS pun segera membludak di rumah sakit.
Akibatnya banyak rumah sakit yang merasa tidak siap, bahkan sempat memberikan sinyal untuk mundur dari program KJS, walau kemudian ancaman itu tidak terbukti. Tetapi Pemda DKI tampaknya harus lebih memikirkan formulasi yang lebih baik lagi agar warga pemegang KJS lebih mendapatkan pelayanan di rumah sakit yang lebih baik lagi. (Eks/Ism)
Liputan 6 SCTV, Kamis (7/11/2013) memberitakan, ruang IGD RSUD Koja penuh sesak oleh pasien dan keluarganya. Para pasien didominasi pemilik KJS juga masih membludak di depan loket pendaftaran.
Ruang rawat inap yang penuh diduga membuat banyak pasien ini tertahan di IGD. Selama tertahan, beberapa pasien bahkan ada yang beristrahat dengan duduk di lantai rumah sakit sembari menunggu panggilan. Beberapa di antaranya sudah beberapa hari menunggu giliran masuk ruang rawat inap.
Keadaan yang sama terlihat di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan. Pasien terlihat membludak di Ruang Gawat Darurat dan antrean panjang menunggu ruang rawat inap juga masih dirasakan pasien KJS. Tetapi pihak rumah sakit membantah kalau rumah sakit kekurangan ruang rawat inap.
KJS yang diluncurkan Jokowi setelah26 hari sejak dilantik sebagai gubernur mendapat sambutan baik di masyarakat, sehingga pasien KJS pun segera membludak di rumah sakit.
Akibatnya banyak rumah sakit yang merasa tidak siap, bahkan sempat memberikan sinyal untuk mundur dari program KJS, walau kemudian ancaman itu tidak terbukti. Tetapi Pemda DKI tampaknya harus lebih memikirkan formulasi yang lebih baik lagi agar warga pemegang KJS lebih mendapatkan pelayanan di rumah sakit yang lebih baik lagi. (Eks/Ism)