Riki Halim Levin (23, penyiram air keras kepada kekasihnya, LD (19) akhirnya tiba di Mapolres Metro Jakarta Barat. Riki yang mengenakan kaos merah berlengan pendek ini tiba di Mapolres Jakarta Barat dengan dikawal anggota Reskrim Polres Metro Jakarta Barat kemudian langsung menuju ruang penyidikan.
Bambang, salah satu anggota keluarga Riki yang turut mendampinginya menyebut, usai melakukan penyiraman air keras kepada mantan kekasihnya, Riki panik dan langsung melarikan diri ke Pontianak.
"Adik saya bukan melarikan diri ke Pontianak. Tapi karena panik. Jadi dia sembunyi dulu," kata Bambang di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (8/11/2013).
Bambang menambahkan, Riki sebenarnya mempunyai niat meminta maaf kepada keluarga korban usai peristiwa tersebut. Namun karena kepanikan yang terus menghantui, Riki akhirnya enggan melontarkan permintaan maaf.
"Sebenarnya Riki mau meminta berdamai dengan keluarga koban. Tapi keburu panik jadi pergi ke Pontianak," ucap Bambang.
Sementara itu, Riki saat dicecar pertanyaan mengenai motifnya melakukan tindakan penganiayaan berat tersebut, Riki hanya menjawab singkat.
"Karena saya diancam oleh kakaknya, diancam mau di bunuh. Kakak keduanya," ucap Riki.
Riki menyiram air keras terhadap mantan kekasihnya, LD (19) mahasiswi universitas swasta di Jakarta. Aksinya itu dilakukan pada 3 Oktober 2013 lalu di kamar kos korban. Akibat penyiraman itu, LD menderita luka bakar stadium III di beberapa bagian tubuhnya dan menghabiskan dana sekitar Rp 200 juta dalam perawatan. Dia sempat buron kurang lebih selama 1 bulan. (Ali)
Bambang, salah satu anggota keluarga Riki yang turut mendampinginya menyebut, usai melakukan penyiraman air keras kepada mantan kekasihnya, Riki panik dan langsung melarikan diri ke Pontianak.
"Adik saya bukan melarikan diri ke Pontianak. Tapi karena panik. Jadi dia sembunyi dulu," kata Bambang di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (8/11/2013).
Bambang menambahkan, Riki sebenarnya mempunyai niat meminta maaf kepada keluarga korban usai peristiwa tersebut. Namun karena kepanikan yang terus menghantui, Riki akhirnya enggan melontarkan permintaan maaf.
"Sebenarnya Riki mau meminta berdamai dengan keluarga koban. Tapi keburu panik jadi pergi ke Pontianak," ucap Bambang.
Sementara itu, Riki saat dicecar pertanyaan mengenai motifnya melakukan tindakan penganiayaan berat tersebut, Riki hanya menjawab singkat.
"Karena saya diancam oleh kakaknya, diancam mau di bunuh. Kakak keduanya," ucap Riki.
Riki menyiram air keras terhadap mantan kekasihnya, LD (19) mahasiswi universitas swasta di Jakarta. Aksinya itu dilakukan pada 3 Oktober 2013 lalu di kamar kos korban. Akibat penyiraman itu, LD menderita luka bakar stadium III di beberapa bagian tubuhnya dan menghabiskan dana sekitar Rp 200 juta dalam perawatan. Dia sempat buron kurang lebih selama 1 bulan. (Ali)