Pasca Penyadapan, TNI Tarik 5 Pesawat F-16 dari Australia

Selain menarik pesawat F-16, TNI juga akan menghentikan semua kerjasama bidang militer lainnya dengan Pemerintah Australia.

oleh Rochmanuddin diperbarui 20 Nov 2013, 17:03 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2013, 17:03 WIB
pesawat-f16-130925b.jpg
Penyadapan intelijen Amerika Serikat dan Australia kepada Indonesia mendapat reaksi keras dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Presiden menyatakan, akan melakukan downgrade atau mengurangi komunikasi dan informasi dengan Pemerintah Australia, termasuk kerjasama militer.

Karena itu, TNI mulai hari ini resmi menghetikan sementara kerjasama di bidang militer dengan Pemerintah Australia. Bahkan, kerjasama pelatihan militer yang Selasa 19 November kemarin dibuka, hari ini dihentikan, termasuk menarik 5 pesawat F-16.

"Terkait kebijakan Pemerintah RI, TNI mengambil langkah tegas. Kami akan menghentikan kerjasama dengan Australia resmi hari ini. Kami akan menarik 5 pesawat F-16," ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Laksamana Muda Iskandar Sitompul kepada Liputan6.com, Rabu (20/11/2013).

Selain menarik pesawat, kata Iskandar, TNI juga akan menghentikan kerjasama lainnya di antaranya membatalkan pelatihan perang Elang Ausindo, menghentikan keterbukaan informasi, dan berbagai kegiatan kerjasama lainya seperti kerjasama di bidang akademis.

"Latihan Elang Ausindo harusnya akan dihentikan 24 November, tapi dipercepat, hari ini resmi dihentikan. Kami akan menarik tentara TNI," jelasnya.

Kendati, Iskandar belum dapat memastikan kapan kerjasama bidang militer ini akan kembali dilanjutkan dengan Pemerintah Australia. "Belum tahu, sampai waktu yang belum ditentukan," imbuh Iskandar. (Rmn/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya