Sinta Nuriyah Wahid, istri mendiang mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, membeberkan 3 kunci keberhasilan perempuan bisa menempati posisi strategis. Khususnya di dunia perpolitikan Indonesia. Tips itu diberikan Sinta saat memberikan pembekalan di hadapan 400 calon legislator (Caleg) Perempuan Partai NasDem.
"Pertama, sistem dan struktur politik. Kedua, mengenai kultural. Serta ketiga, adalah kapasitas dan kualitas perempuan," ujar Sinta dalam acara Partai Nasdem di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (26/12/2013).
Ia menuturkan sekarang ini perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama dalam kancah perpolitikan. Contoh yang diambil, tokoh perempuan yang memimpin kaum laki-laki, seperti Cut Nyak Dien dan tokoh pergerakan perempuan di masa peperangan.
Sinta juga mengungkapkan kuota 30 persen perempuan di legislatif tidak ada artinya, bila mereka kurang pengetahuan dan kalah dengan legislator laki-laki.
"Saya tidak akan pernah bilang bahwa perempuan merebut kedudukan dari kaum laki-laki. Tapi, bagaimana perempuan Nasdem harus meningkatkan kualitas dan kapasitasnya karena ke depan kompetisinya sangat tinggi," imbuh Sinta.
Ketua Komnas Perlindungan Perempuan Maria Ulfah yang juga menjadi pembicara menyampaikan kegiatan ini diharapkan menambah bekal bagi caleg perempuan agar mempunyai arah kebijakan yang diusulkan. Maria mengingatkan caleg perempuan harus mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
"Tentunya tujuan akhir untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk kepentingan pribadi, kelompok, golongan atau partainya," imbuh Maria.
Perwakilan Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menambahkan gerakan perempuan Nasdem sangat tepat menjadi bagian dari gerakan perempuan dalam lingkungan rumah yang tidak ramah menjadi ramah.
"Caleg perempuan diharapkan bisa menjadi bagian gerakan perempuan dalam lingkungan rumah yang tidak ramah menjadi ramah," tandas Arist. (Ant/Adi)
Baca Juga:
Sinta Wahid Ancam Somasi Partai dan Caleg Pemasang Foto Gus Dur
Pesan Natal Uskup Agung Jakarta untuk para Caleg
Pengamat: Tak Sebutkan Donatur, Lembaga Survei Mirip Dokter
"Pertama, sistem dan struktur politik. Kedua, mengenai kultural. Serta ketiga, adalah kapasitas dan kualitas perempuan," ujar Sinta dalam acara Partai Nasdem di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (26/12/2013).
Ia menuturkan sekarang ini perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama dalam kancah perpolitikan. Contoh yang diambil, tokoh perempuan yang memimpin kaum laki-laki, seperti Cut Nyak Dien dan tokoh pergerakan perempuan di masa peperangan.
Sinta juga mengungkapkan kuota 30 persen perempuan di legislatif tidak ada artinya, bila mereka kurang pengetahuan dan kalah dengan legislator laki-laki.
"Saya tidak akan pernah bilang bahwa perempuan merebut kedudukan dari kaum laki-laki. Tapi, bagaimana perempuan Nasdem harus meningkatkan kualitas dan kapasitasnya karena ke depan kompetisinya sangat tinggi," imbuh Sinta.
Ketua Komnas Perlindungan Perempuan Maria Ulfah yang juga menjadi pembicara menyampaikan kegiatan ini diharapkan menambah bekal bagi caleg perempuan agar mempunyai arah kebijakan yang diusulkan. Maria mengingatkan caleg perempuan harus mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
"Tentunya tujuan akhir untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk kepentingan pribadi, kelompok, golongan atau partainya," imbuh Maria.
Perwakilan Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menambahkan gerakan perempuan Nasdem sangat tepat menjadi bagian dari gerakan perempuan dalam lingkungan rumah yang tidak ramah menjadi ramah.
"Caleg perempuan diharapkan bisa menjadi bagian gerakan perempuan dalam lingkungan rumah yang tidak ramah menjadi ramah," tandas Arist. (Ant/Adi)
Baca Juga:
Sinta Wahid Ancam Somasi Partai dan Caleg Pemasang Foto Gus Dur
Pesan Natal Uskup Agung Jakarta untuk para Caleg
Pengamat: Tak Sebutkan Donatur, Lembaga Survei Mirip Dokter