Liputan6.com, Jakarta Setelah melewati masa screening CV, pelamar kerja kemudian akan dihubungi oleh perusahaan untuk melakukan tahap selanjutnya yaitu wawancara.
Pada tahap wawancara ini, pelamar harus mampu berbicara dan menjawab segala pertanyaan dengan baik. Sebab, proses wawancara ini bisa jadi penentu diterima atau tidaknya untuk bekerja.
Baca Juga
Seorang rekrutmen hanya butuh waktu beberapa detik saja untuk menilai para pelamar, terutama saat sedang wawancara. Selama waktu wawancara itu, manajer rekrutmen akan membuat keputusan penting mengenai pelamar. Termasuk kesuksesan, kepercayaan, dan seberapa aktif serta pasifnya Anda sebagai pelamar.
Advertisement
Garry Burnison, CEO dari sebuah perusahaan perekrutan pekerjaan besar telah melihat banyak kesalahan yang dilakukan pelamar ketika wawancara. Untuk itu, dikutip dari laman CNBC, Burnison memberikan beberapa tipsnya untuk menghindari kesalahan itu terjadi ketika sedang wawancara kerja.
1. Berbohong atau melebih-lebihkan
Beberapa orang seringkali membeberkan bahwa masih bekerja di pekerjaan terakhir, padahal sudah berhenti atau dipecat. Banyak yang ingin tampil lebih. Hal ini adalah tindakan yang tidak tepat.
Sebagai pelamar, jangan sampai Anda berkata bohong atau melebih-lebihkan. Bahkan CEO yang melakukan hal ini pun bisa jadi akan diberhentikan.
Perekrut mungkin akan memverifikasi fakta yang sudah Anda katakan ketika wawancara. Oleh karena itu, katakanlah dengan jujur.
2. Datang terlambat
Jangan memberikan kesan pertama yang tidak mengenakan, misalnya datang dengan terlambat. Baik wawancara secara virtual, maupun langsung. Datanglah tepat waktu untuk memberikan kesan awal yang baik.
Sangat tidak baik membuat perekrut karyawan menunggu. Hal ini juga akan membuat para perekrut berpikir bahwa Anda tidak dapat diandalkan karena tidak bisa tepat waktu.
3. Tidak memiliki contoh pencapaian yang relevan
Saat wawancara berlangsung, perekrut mungkin akan meminta untuk menjelaskan bagaimana pencapaian Anda sesuai dengan yang tercantum pada resume. Saat seperti ini mungkin akan membuat Anda gugup, pikiran menjadi kosong, bahkan Anda bisa jadi menjelaskan pencapaian yang sama persis dengan resume.
Untuk itu, persiapkanlah dengan latihan berbicara. Perekrut akan mendengarkan secara spesifik untuk menentukan diterima atau tidaknya Anda untuk bekerja. Selain itu, juga menjadi pertimbangan untuk mengukur seberapa baik Anda berkomunikasi yang nantinya pasti akan kerja tim atau bertemu klien.
Anda mungkin bisa menjelaskan pencapaian, seperti bagaimana tantangan yang dihadapi, tindakan yang dilakukan, hasil yang dicapai, dan pelajaran yang dapat diambil.
4. Berbicara terlalu banyak atau sedikit
Perekrut akan melontarkan berbagai pertanyaan. Anda harus siap untuk menjawabnya.
Beberapa pelamar mungkin akan merasa panik ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, termasuk Anda. Dalam kepanikan itu, mungkin Anda akan mengatakan sesuatu yang relevan atau tidak dengan banyak berbicara. Bisa jadi pula Anda hanya memberikan jawaban yang singkat dan kemudian diam. Itu akan memberi kesan buruk ketika wawancara.
Cara terbaik untuk mempersiapkannya adalah dengan berlatih. Lakukanlah simulasi wawancara kerja dengan teman atau mentor mengenai kemungkinan pertanyaan yang akan diajukan perekrut. Dengan begitu, Anda bisa berlatih berbicara agar tidak banyak atau sedikit berbicara.
5. Tampak putus asa
Isyarat nonverbal seperti duduk di tepi kursi dapat menimbulkan keraguan tentang Anda. Jangan memperlihatkan bahwa Anda tampak berputus asa di depan perekrut. Sebaliknya, upayakanlah agar tetap terlihat segar dan percaya diri ketika wawancara.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti ini, mungkin Anda bisa melakukan beberapa tips berikut:
• Lakukan kontak mata. Hal ini akan membuat Anda terlihat lebih ramah dan fokus.
• Hindari melihat ke bawah. Hal ini akan membuat Anda terlihat seperti kurang percaya diri.
• Lengan tidak telipat. Anda terlihat menunjukkan keterbukaan, tangan Anda bebas seperti memberi isyarat.
• Sedikit mencodongkan badan untuk mempresentasikan ide Anda atau bersandar sambil mendengarkan, tetapi tetap jaga postur tubuh.
• Tersenyumlah untuk memperlihatkan kepercayaan diri Anda.
6. Membawa sesuatu untuk dimakan atau diminum
Jika perekrut menawarkan makanan atau minuman kepada Anda, tidak masalah untuk menerimanya. Akan tetapi, jangan sampai pernah membawa makanan atau minuman ketika wawancara. Hal ini adalah kesalahan dan kecerobohan besar.
7. Tidak memiliki planning atau rencana
Jika wawancara mungkin dilakukan secara virtual melalui video konferensi, sebaiknya Anda mengecek segala perlengkapan yang akan digunakan. Hal seperti ini juga harus direncanakan untuk menghindari hal-hal yang terjadi di luar dugaan.
Ketahuilah bahwa beberapa sistem video konferensi memiliki jeda sekitar dua atau tiga detik antara komunikasi visual dengan suara. Luangkanlah sedikit waktu untuk memberi dan menerima percakapan.
Di samping itu, persiapkan pula segala hal tentang penampilan dan situasi sekitar agar tidak ada yang mengganggu ketika proses wawancara berlangsung.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati