Gigi Bungsu Perlu Dicabut atau Tidak? Begini Kata Ahli

Gigi bungsu adalah geraham ketiga di bagian paling belakang mulut.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Feb 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2022, 08:00 WIB
5 Alasan Mengapa Gigi Geraham Bungsu Perlu Dicabut
5 Alasan Mengapa Gigi Geraham Bungsu Perlu Dicabut

Liputan6.com, Jakarta Mencabut gigi bungsu sering dilakukan oleh sebagian orang. Mereka yang melakukannya pun itu karena beberapa faktor. Salah satunya merupakan saran dari dokter gigi.

Namun, terlepas dari itu semua, sebaiknya setiap orang mengetahui harus atau tidaknya mencabut gigi bungsu hingga efek samping yang akan dirasakan.

Sebelumnya, melansir laman Forbes, Jumat (18/2/2022), gigi bungsu adalah geraham ketiga di bagian paling belakang mulut yang biasanya terdiri dari empat gigi. Namun, gigi bungsu tidak selalu tumbuh atau tumbuh tetapi tidak dari gusi seperti gigi dewasa lainnya. Mereka pun tidak tumbuh melalui gusi atau tulang.

Sementara itu, tidak semua gigi bungsu bisa dicabut. Menurut Forbes, gigi bungsu yang erupsi dan impaksi itulah yang memenuhi syarat untuk dicabut.

Kapan harus mencabut gigi bungsu?

Sebagai informasi, gigi bungsu biasanya muncul antara usia 16 dan 21 tahun. Adapun tanda-tanda bahwa Anda mungkin perlu mencabutnya antara lain sebagai berikut.

• Merasa nyeri di rahang dan saat mengunyah

• Terjadi infeksi

• Rongga pada gigi bungsu atau geraham kedua

• Terjadi pembengkakan

“Saya sangat merekomendasikan pencabutan sebelum menimbulkan masalah,” kata Arun Narang DDS, dokter gigi dan ahli bedah mulut di Smile by Design di Ontario, Kanada.

Periode tersebut sering terjadi pada akhir masa remaja. Oleh karena itu, mencabut gigi bungsu semasa remaja akan jauh lebih mudah, katanya. Sebab, remaja belum memiliki gigi bungsu yang terbentuk sempurna dan akar giginya belum terbentuk dengan baik. Selain itu, remaja pun cenderung memiliki waktu pemulihan yang lebih cepat dibanding orang dewasa.

Menurut Narang, tidak semua orang bisa mencabut gigi bungsu. Namun, begitu seseorang mencapai usia pertengahan 20 tahunan, dia menyarankan untuk mengontrolnya sebelum menimbulkan masalah.

Cara Mencabut Gigi Bungsu

Gigi bungsu harus dicabut oleh dokter gigi atau ahli bedah mulut atau bisa pula disebut ahli bedah maksilofasial. Prosedur ini biasanya dilakukan di klinik dokter gigi atau ahli bedah. Akan tetapi, ada kemungkinan dilarikan ke rumah sakit jika Anda berisiko mengalami komplikasi.

Sebelum operasi, biasanya dokter akan memberikan anestesi lokal untuk mematikan rasa di area gigi. Anda juga bisa memilih anestesi yang dapat membuat tertidur.

Setelah anestesi, dokter gigi akan membuat sayatan pada gusi yang menutupi gigi dan menghilangkan tulang yang juga menutupi gigi. Dokter tersebut akan melepaskan jaringan yang menghubungkan gigi ke tulang dan mencabut gigi. Jika diperlukan, dokter pun akan memotong gigi menjadi potongan-potongan kecil untuk mencabutnya secara menyeluruh.

Setelah gigi dicabut, gusi dijahit hingga tertutup. Jahitan ini biasanya hilang dengan sendirinya. Namun, biasanya dokter gigi akan menginformasikan waktu untuk melepas jahitan tersebut.

 

Pemulihan Pencabutan Gigi Bungsu

Ilustrasi Dokter Gigi.
Ilustrasi Dokter Gigi. Photo by Quang Tri Nguyen on Unsplash

"Pemulihan tergantung pada tingkat operasi," kata Robert Stanton DMD, pemilik Stanton Smiles di Fort Lauderdale, Florida.

Lebih lanjut dia menjelaskan, “Misalnya, seseorang yang memiliki empat gigi bungsu yang erupsi penuh akan menjalani operasi yang jauh lebih mudah dan lebih singkat daripada seseorang yang memiliki impaksi gigi bungsu.”

Namun, biasanya pemulihan akan berlangsung tiga hingga empat hari atau lima hingga tujuh hari. Sementara itu, pemulihannya pun biasanya melibatkan beberapa rasa sakit dan pembengkakan.

Tidak perlu khawatir, dokter Anda pasti akan memberikan resep obat penghilang rasa sakit tersebut. Bahkan dokter akan memberikan antibiotik demi mencegah infeksi.

Efek Samping Pencabutan Gigi Bungsu

Efek samping yang paling umum dari pencabutan gigi bungsu adalah soket mungkin akan mengering. Selain itu, ada pula efek samping yang lebih serius, seperti kerusakan pada gigi geraham yang berdekatan, cedera saraf, mati rasa, akar patah, dan gangguan sinus.

Hal yang Terjadi Bila Tidak Mencabut Gigi Bungsu

Dalam beberapa kasus, gigi bungsu tidak perlu dicabut dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Akan tetapi bagi sebagian orang lainnya, gigi bungsu yang tidak dicabut dapat menyebabkan risiko tinggi terhadap kesehatan

Berikut ini hal yang mungkin akan terjadi ketika Anda tidak mencabut gigi bungsu.

1. Gigi berlubang

Gigi bungsu yang impaksi sebagian dapat menyebabkan gigi berlubang akibat pembersihan yang tidak tepat di bagian belakang mulut. Tidak hanya gigi bungsu yang dapat menumbuhkan rongga, tetapi gigi geraham kedua juga dapat terkena.

2. Infeksi dan Penyakit Gusi

Infeksi dan penyakit gusi berasal dari gigi bungsu yang erupsi sebagian. Mereka tidak hanya menjebak makanan dengan lebih mudah, tetapi juga menyediakan celah bagi bakteri untuk masuk ke gusi. Infeksi dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada rahang.

3. Kista dan Tumor

Skenario terburuk, akan terjadi kista atau munculnya kantung berisi cairan yang dapat terbentuk di dekat gigi bungsu ketika terjadi impaksi. Pertumbuhan ini dapat merusak akar gigi di dekatnya dan tulang yang menopang gigi Anda.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya