Siap Melantai di Bursa, Techno9 Indonesia Akan Terus Berekspansi

PT Techno9 Indonesia Tbk akan melakukan Initial Public Offering (IPO) pada kuartal - IV 2022 dengan melepas 20,03% saham ke publik.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Okt 2022, 12:02 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2022, 11:50 WIB
Siap Melantai di Bursa, Techno9 Indonesia Akan Terus Berekspansi
(Ki-Ka) Direktur Sales & IT PT Techno9 Indonesia Tbk. Irwan, CEO Heddy Kandou dan Komisaris Agatha Nindya berbincang di sela pemaparan mengenai rencana perseroan yang akan melakukan Initial Public Offering (IPO) pada kuartal - IV 2022 di Jakarta (12/10/2022). (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta PT Techno9 Indonesia Tbk. penyedia layanan one stop IT solution terlengkap, berkualitas, dengan pengalaman di bidang IT hingga 20 tahun akan melakukan Initial Public Offering (IPO) pada kuartal - IV 2022. Pada konferensi pers dihadiri oleh CEO PT Techno9 Indonesia Tbk. Heddy Kandou, Direktur Sales & IT PT Techno9 Indonesia Tbk. Irwan, dan Komisaris PT Techno9 Indonesia Tbk. Agatha Nindya, perusahaan akan membagikan pencapaian di tahun 2022 serta rencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Heddy Kandou, CEO PT Techno9 Indonesia Tbk. mengungkapkan, “Didirikan sejak tahun 2010, PT Techno9 Indonesia Tbk. berfokus dalam kegiatan usaha pemasok produk IT dan terus melakukan ekspansi ke berbagai layanan jasa. Adapun perseroan memiliki layanan unggulan yang ditawarkan seperti Managed Service, IT Infrastructure, Cabling Solution, dan Surveillance Solutions. Seluruh layanan tersebut dihadirkan dalam one stop solution services dan dikerjakan oleh tenaga ahli yang kompeten dan berpengalaman, sehingga menghasilkan layanan berkualitas yang telah digunakan lebih dari 100 perusahaan dalam kurun waktu 12 belas tahun ini. Dengan terus berkembangnya bisnis kami, untuk itu perseroan berencana mengembangkan bisnis perusahaan dengan melantai di bursa,”

Heddy menambahkan, “Proses Initial public offering (IPO) saat ini perseroan sudah mendapat izin prinsip dari regulator dan sedang menunggu izin untuk melakukan listing dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jika rencana IPO ini dapat terealisasi pada kuartal IV/2022, kami menjadi salah satu perusahaan dari sektor Technology yang akan melantai di BEI dan turut menyumbang jumlah perusahaan yang IPO pada tahun 2022 yang disebutkan memecahkan rekor tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,”

Siap Melantai di Bursa, Techno9 Indonesia Akan Terus Berekspansi
CEO PT Techno9 Indonesia Tbk Heddy Kandou (tengah) didampingi Direktur Sales & IT Irwan (kiri) dan Komisaris Agatha Nindya (kanan) saat memberikan pemaparan mengenai rencana perseroan yang akan melakukan Initial Public Offering (IPO) pada kuartal - IV 2022 di Jakarta (12/10/2022). (Liputan6.com)

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga 7 Oktober 2022 sudah terdapat 44 perusahaan yang telah melakukan IPO dan ada 38 perusahaan yang sudah masuk ke dalam pipeline yang bersiap IPO pada tahun 2022. Ketua Otoritas Jasa Keuangan pada gelaran Investor Daily Summit 2022 beberapa waktu lalu bahkan menyebutkan di tahun 2022 ini jumlah perusahaan yang melakukan IPO akan mencapai rekor.

“Melalui IPO ini kami akan melepas 20,03 (432 juta lembar saham) kepada publik dengan raihan dana diproyeksikan sekitar Rp30-40 miliar. Kami yakin publik akan menerima kehadiran kami di bursa dengan sangat baik, selain itu kami berharap dengan adanya IPO dapat memberikan manfaat yang kompetitif bagi perseroan untuk terus meningkatkan kualitas layanan yang inovatif serta performa operasional yang lebih baik. Salah satunya kami berencana akan membuka service point di beberapa kota di Indonesia,” ujar Heddy.

Irwan, Direktur Sales & IT PT Techno9 Indonesia Tbk. menjelaskan lebih lanjut berbagai rencana perusahaan ke depan, “Seluruh dana yang diperoleh dari Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan dipergunakan untuk peningkatkan kinerja perusahaan di antaranya; sebanyak 52,66 persen akan digunakan sebagai Modal Kerja Perseroan guna mendukung pengembangan kegiatan usaha seperti pembelian barang, persediaan barang, biaya pelatihan, dan kebutuhan operasional. Selanjutnya sekitar 32,09 persen diperuntukkan untuk membuka 19 service point beserta sarana pendukungnya di beberapa wilayah Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Terakhir sekitar 15,25 persen akan digunakan untuk pembelian gudang penyimpanan sebagai penunjang operasional”

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya