Periksa Komponen Ini Bagi Pemotor yang Mudik Lewat Jalan Rusak

Sepeda motor dapat mengalami kerusakan jika sering melintasi jalan rusak.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 22 Jul 2015, 16:31 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2015, 16:31 WIB
Jalan RE Martadinata Rusak Akibat Banjir Jakarta
Kondisi jalanan yang rusak di Jalan R.E Martadinata, Jakarta, Senin (16/2/2015). Hujan deras serta ruas jalan yang terendam air mengakibatkan badan jalan menjadi rusak dan berlubang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Lebaran telah usai, sebagian perantau telah kembali ke Ibu Kota. Tak hanya mudik dengan kendaraan umum, sebagian warga ada yang mudik menggunakan sepeda motor ke kampung halaman.

Perjalanan melewati jarak tempuh hingga ratusan kilometer dengan kondisi jalan yang tak menentu menuntut ketangguhan si kuda besi. Namun demikian, sepeda motor tak menutup kemungkinan mengalami kerusakan pada bagian kaki-kaki jika sering melintasi jalan rusak saat mudik.

Usai kembali ke perantauan, sebaiknya cek kembali kondisi sepeda motor kesayangan agar siap digunakan untuk bekerja. Kerusakan yang timbul dapat diperbaiki sebelum semakin parah karena didiamkan.

Berikut ini ciri-ciri kaki-kaki sepeda motor yang 'keseleo' usai melintasi jalan keriting:

1. Bearing Roda

Biasanya, komponen pertama yang rentan terjadi kerusakan usai melibas jalan 'keriting' adalah laher atau bearing roda. Komponen yang menjadi bantalan antara velg dengan as roda ini rentan oblak bila sering melintasi jalan rusak dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Gejala bearing yang sudah mulai oblak adalah sepeda motor terasa goyang saat digeber pada kecepatan di atas 70 km/jam. Bila dibiarkan terus menerus tak menutup kemungkinan bearing yang sudah oblak akan pecah dan membuat as dan velg terikat akibat bearing yang pecah dan macet.

2. Velg Peyang

Andaikata bearing tidak sampai pecah, dampak yang bisa saja dialami oleh pemotor yang sering melibas jalan keriting adalah velg rodanya peyang. Gejala ini lebih sering dialami oleh sepeda motor yang masih menggunakan velg jari-jari.

Pemotor dengan tunggangan yang telah menggunakan casting wheel bukan berarti tanpa masalah. Penyakit velg peyang juga bisa dialami jika sepeda motor menghajar lubang dengan kecepatan tinggi hingga membuat salah satu bagian velg bengkok.

3. Ban Bocor

Komponen terakhir yang wajib diperiksa usai melakukan perjalanan panjang adalah ban. Bisa saja ketika melintasi jalan kriting Anda tidak mengetahui jika ban telah tertancap benda-benda tajam seperti krikil, pecahan kaca, plat, atau bisa saja paku kecil.

Mungkin efek bocor tidak langsung dirasakan oleh pengguna ban tubeless. Namun demikian, benda-benda asing seperti ini berpotensi merobek ban jika terus menerus didiamkan meskipun tidak sampai membuat ban bocor.

Untuk itu, sempatkan waktu memeriksa ban. Bila mendapati ada benda asing yang menancap, maka cabutlah benda-benda asing itu di tukang ban untuk mengantisipasi kebocoran yang mungkin timbul usai dicabut.

(ysp/ian/sts)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya