Manfaat 'Berdirikan' Wiper Saat Parkir di Tempat Panas

Jangan lupa untuk mengangkat batang wiper jika memarkir mobil di tempat panas.

oleh Rio Apinino diperbarui 01 Sep 2015, 06:24 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2015, 06:24 WIB
Mobil Parkir
Parkir mobil (Foto: Liputan6/Rio Apinino).

Liputan6.com, Jakarta - Suhu udara di tempat parkir mobil biasanya sangat panas. Apalagi, jika parkiran tersebut berada di luar ruangan sehingga mobil terkena sinar matahari langsung. Tentu, sedikit banyak hal ini dapat mempengaruhi eksterior mobil.

Salah satu dampak buruk tersebut adalah bahan-bahan yang terbuat dari karet akan mengeras, tidak terkecuali karet wiper. Jika mengeras, maka saat digunakan wiper justru berpotensi menggores kaca.

Karena itu, biasakan untuk selalu menegakkan batang wiper agar tidak menempel langsung pada kaca. Sebab, kaca adalah konduktor panas. Dengan terus menempel dalam waktu yang lama, maka potensi karet wiper getas akan meningkat.

Cara lain yang dapat dilakukan selain mengangkat batang wiper adalah melapisi bagian karet yang bersentuhan dengan kaca mobil, baik dengan koran atau pelapis lainnya. Meskipun manfaatnya sama, tetapi ada keuntungan lain yang didapat dari cara ini.

Terlalu sering mengangkat wiper dapat membuat pegasnya lebih cepat rusak. Maka, meskipun cukup repot dibanding hanya mengangkat wiper, cara kedua ini lebih baik dibanding cara pertama.

Tentu, parkir idealnya dilakukan di area yang terlindungi dari sinar matahari. Tetapi, hal tersebut tentu tidak bisa tiap saat dilakukan. Mengetahui apa yang harus dilakukan seperti mengangkat wiper membantu jaga mobil tetap terawat.

(rio/ian)

Jangan Isi Radiator Mobil Bekas dengan Coolant

Pasti Anda bertanya-tanya mengapa dilarang keras menggunakan coolant pada radiator mobil yang tak lagi baru atau seken? Padahal, bukankah cairan itu memiliki kelebihan ketimbang air biasa?

Memang, radiator coolant memiliki beragam manfaat. Tapi, disarankan cairan ini digunakan pada mobil baru saja. Untuk mobil bekas, ada baiknya melakukan pemeriksaan radiator terlebih dahulu.

Ya, bila pemilik sebelumnya rajin menggunakan coolant, maka tak perlu ragu untuk mengguankan cairan yang sama. Tapi bila tidak, jangan dilakukan.

Pasalnya, radiator yang menggunakan air mengakibatkan jalur air di kepala silinder hingga blok mesin berkarat. Praktis, penggunaan coolant yang umumnya memiliki senyawa kimia anti rust dapat membuat seluruh karat rontok dan menimbulkan masalah baru.

"Memakai coolant akan membuat karat-karat rontok, sehingga bisa membuat lubang antara jalur air dengan jalur oli," papar Yusuf Ali, mekanik Praju Motor. Akibatnya, kata Yusuf, air dan oli akan tercampur pada mesin mobil.

Lebih lanjut, tanda oli dan air bercampur pada mesin bisa terlihat ketika memeriksa dipstick oli. Saat diseka dengan lap bersih (berwarna putih) akan terlihat warna seperti kopi susu.

Bila kondisi ini terjadi, mobil bekas yang sedianya dibeli untuk menunjang mobilitas justru membuat kantung jebol. Sebab, Anda perlu merogoh kocek dalam untuk melakukan overhaul atau paling tidak menguras mesin.

Dalam kasus ekstrim, masalah ini membuat pemilik kendaraan harus dibebankan untuk mengganti kepala silinder. Jadi, cerdaslah dalam membeli dan merawat mobil bekas!

[INFOGRAFIS] Perhatikan Hal-Hal ini pada Radiator Mobil Anda
Radiator coolant pada mobil bekas, bolehkah?
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya