Gelapnya Jakarta Satu Jam: Aksi 'Earth Hour' untuk Bumi yang Lebih Hijau

Jakarta menyelenggarakan pemadaman listrik serentak selama satu jam pada 26 April 2025 sebagai bagian dari Aksi Satu Jam untuk Bumi, bertujuan mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kesadaran lingkungan.

oleh Jonathan Pandapotan Purba Diperbarui 26 Apr 2025, 20:00 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2025, 20:00 WIB
Jakarta Malam Hari Saat Pemberlakuan PSBB
Pedagang kopi keliling melintas di jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (15/9/2020) (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pada tanggal 26 April 2025, langit Jakarta tampak sedikit lebih gelap dari biasanya. Bukan karena mendung, melainkan karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar 'Aksi Satu Jam untuk Bumi', sebuah inisiatif pemadaman listrik dan lampu serentak selama satu jam, tepatnya dari pukul 20.30 hingga 21.30 WIB. Aksi ini melibatkan berbagai lokasi di Jakarta, bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.

Pemadaman listrik Jakarta ini menyasar jalan-jalan protokol dan arteri utama di lima wilayah. Gedung-gedung pemerintah dan swasta, termasuk pusat perbelanjaan, restoran, hotel, dan apartemen turut serta dalam aksi ini. Namun, demi menjamin keselamatan dan pelayanan publik, rumah sakit, puskesmas, dan bangunan vital lainnya dikecualikan dari pemadaman. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dengan mematikan lampu di rumah masing-masing selama satu jam, menunjukkan solidaritas dalam upaya pelestarian lingkungan.

Inisiatif ini diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan, tidak hanya pada lingkungan, tetapi juga pada aspek ekonomi. Penghematan energi dan penurunan emisi gas rumah kaca menjadi tujuan utama. Selain itu, aksi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perubahan gaya hidup yang ramah lingkungan dan mendorong partisipasi aktif dalam upaya pelestarian bumi.

 

"Pemadaman lampu selama satu jam ini mampu memberikan dampak nyata seperti penghematan konsumsi listrik, efisiensi ekonomi serta penurunan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, seperti dilansir Antara.

Pemadaman Listrik di Berbagai Lokasi di Jakarta

Berikut beberapa lokasi di Jakarta yang turut serta dalam pemadaman listrik dalam rangka Aksi Satu Jam untuk Bumi: Di Jakarta Pusat, pemadaman meliputi Jalan Sudirman (dari Dukuh Atas sampai Gedung Sampoerna Strategic), Jalan MH. Thamrin, Jalan Medan Merdeka (kecuali Medan Merdeka Utara depan Istana Presiden), Jalan Gerbang Pemuda-Jalan Asia Afrika, halaman Kantor Balai Kota, dan Kantor Wali Kota Jakarta Pusat.

Jakarta Utara turut berpartisipasi dengan pemadaman di Jalan Yos Sudarso, Komplek Kantor Wali Kota Jakarta Utara, dan Jalan Perintis Kemerdekaan. Sementara itu, di Jakarta Barat, pemadaman dilakukan di Jalan Daan Mogot, Jalan Kembangan Raya (depan Kantor Wali Kota Jakarta Barat), dan Komplek Kantor Wali Kota Jakarta Barat. Jakarta Timur juga ikut serta dengan pemadaman di Jalan Dr. Sumarno, Jalan Perintis Kemerdekaan, dan Komplek Kantor Wali Kota Jakarta Timur.

Di Jakarta Selatan, beberapa ruas jalan juga ikut gelap selama satu jam, yaitu Jalan Prapanca Raya, Jalan Gerbang Pemuda-Jalan Asia Afrika, Jalan Sudirman (dari Gedung Sampoerna Strategic sampai Patung Pemuda), dan Jalan Rasuna Said. Dengan cakupan yang luas ini, Aksi Satu Jam untuk Bumi diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi lingkungan Jakarta.

Dampak dan Harapan Aksi Satu Jam untuk Bumi

Aksi Satu Jam untuk Bumi bukan sekadar pemadaman lampu. Ini adalah gerakan untuk meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan. Diharapkan, aksi ini dapat memberikan dampak nyata berupa penghematan konsumsi listrik, efisiensi ekonomi, dan yang terpenting, penurunan emisi gas rumah kaca. Partisipasi aktif masyarakat dalam mematikan lampu di rumah masing-masing menjadi kunci keberhasilan aksi ini.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap aksi ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan kolaborasi dan kesadaran bersama, diharapkan Indonesia dapat berkontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim global. Semoga aksi ini menginspirasi perubahan perilaku yang lebih ramah lingkungan di masa mendatang.

Selain penghematan energi dan penurunan emisi, aksi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya efisiensi energi dan konservasi sumber daya alam. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dampak penggunaan energi terhadap lingkungan, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola konsumsi energi sehari-hari.

Dengan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, Aksi Satu Jam untuk Bumi diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dan berkelanjutan bagi lingkungan Jakarta dan Indonesia secara keseluruhan. Semoga aksi ini menjadi langkah awal menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Kesimpulannya, Aksi Satu Jam untuk Bumi di Jakarta pada 26 April 2025 merupakan langkah nyata dalam upaya mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kesadaran lingkungan. Partisipasi aktif dari pemerintah dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan aksi ini dalam menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya