Liputan6.com, Depok - Banyak pemilik kendaraan bermotor punya kebiasaan menyisakan oli mesin untuk digunakan pada penggantian berikutnya. Lantas, bagaimanakah cara menyimpan sisa oli mesin yang baik?
Menurut Dikky Sudrajat, Kepala Mekanik AHASS Kukusan, Depok, yang paling penting dalam menyimpan sisa oli adalah penutupannya. "Asal ketutup rapat saja," ujar Dikky kepada awak Liputan6.com, Minggu (22/11/2015).
Dengan ditutup rapat, maka potensi kemungkinan oli terkontaminasi debu dan air dapat diminimalisir. Sebab, jika benda asing itu masuk ke oli, maka kinerjanya tidak akan maksimal saat digunakan.
Baca Juga
Selain itu, harus diperhatikan pula bahwa oli disimpan dalam suhu yang sejuk, atau minimal tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sama seperti debu dan air, saat oli terkena sinar matahari langsung, kualitasnya bisa menurun.
Beberapa sumber mengatakan bahwa jika sudah tertutup rapat, maka kandungan dalam oli tetap terjaga. Meskipun disimpan dalam waktu yang lumayan lama. Hanya saja, saat akan digunakan, maka sebaiknya dikocok atau aduk terlebih dulu agar mineral dan sintetiknya tercampur kembali.
Sebagai informasi tambahan, semua jenis oli fungsinya pada dasarnya sama, yaitu sebagai pelumas agar mesin bisa bekerja maksimal, sekaligus menjadi pendingin dan penyekat antar bagian mesin agar tidak saling bergesekan.
(rio/gst)