Garansindo Rangkul Dua Kampus Kembangkan Baterai Motor Listrik

Skutik listrik Gesits yang merupakan garapan PT Garansindo Inter Global bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

oleh Septian Pamungkas diperbarui 29 Jun 2016, 09:34 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2016, 09:34 WIB
Gesits, Motor Listrik ITS Cuma Bakar Rp 7.500 untuk Jarak 100 Km
Gesits, motor listrik ITS cuma menghabiskan Rp 7.500 untuk menempuh jarak 100 Km (Jakarta-Merak).

Liputan6.com, Jakarta - Skutik listrik Gesits yang merupakan garapan PT Garansindo Inter Global bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) masih terus dikembangkan. Dalam prosesnya, pengembangan skutik listrik ini akan lebih banyak melibatkan akademika.

CEO Garansindo Group Muhammad Al Abdullah mengatakan, ada beberapa hal menarik mengenai skutik Gesits belakangan ini. Tentunya itu di luar animo yang sangat tinggi baik dari korporat maupun perorangan. Menurutnya, ke depan ITS bukan lagi satu-satunya universitas yang terlibat dalam pengembangan skutik listrik ini.

"Kami sudah menggandeng dua (2) universitas negeri lainnya yang in shaa Allah setelah lebaran nanti akan kita umumkan ceremony-nya," katanya di sela acara buka bersama diDucati Flagship Store, Kemang Utara, Jakarta Selatan, Selasa (28/6) malam.

Sayangnya ia enggan membocorkan universitas mana saja yang akan menjalin kerjasama dengan pihaknya. Namun yang pasti, kedua kampus ini memiliki peran yang berbeda.

"Kami akan melibatkan dua universitas baru. Satu untuk pengembangan baterainya dan yang kedua untuk pengembangan dari recycle baterai tersebut. Setelah lebaran kami akan tandatangan MoU. Kalau memang ini nantinya berhasil bisa dibilang Gesits 100 persen lokal Indonesia," jelas pria yang karib disapa Memet tersebut.

Lebih lanjut ia menyampaikan, teknologi recycle ini diharapkan bisa menjadi jawaban dari keraguan yang timbul terkait limbah baterai yang dinilai membahayakan. Lebih membanggakan lagi, teknologi ini merupakan karya anak bangsa.

"Dengan adanya recycle ini juga menepis banyak keraguan (soal limbah baterai). Alhamdulillah akhirnya kami sudah dapat solusi, dan kebetulan juga teknologi ini dimiliki anak bangsa juga," tutup Memet.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya