C-HR Datang, Toyota Suntik Mati Rush?

Bila debut di Indonesia, Jimmi berharap C-HR mampu memperkuat posisi Toyota di low SUV.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 12 Agu 2016, 10:22 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2016, 10:22 WIB
20160811-Mobil-Konsep-GIIAS-2016-HEL
Mobil konsep Toyota C-HR dipamerkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS)2016 di ICE BSD City Serpong, Banten, Kamis (11/8). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Tangerang - Toyota punya amunisi baru untuk melawan gempuran Honda di segmen low SUV. Ya, di GIIAS 2016, mereka menampilkan C-HR, sebuah SUV kompak dengan desain bergaya coupe.

Meski market share Toyota turun dengan hadirnya Honda BR-V dan HR-V 1,5 di segmen LSUV, Anton Jimmy, Executive GM Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) menilai performa Rush sejauh ini masih normal. "Bahkan setelah adanya penyegaran (penambahan tipe baru) penjualannya mengalami peningkatan," katanya. 

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), hingga Juni 2016, wholesale Rush hanya mencapai 12.007 unit. Atau turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan 26.848 unit.

Sebaliknya, Honda justru menuai hasil yang manis. Melalui BR-V dan HR-V 1,5 mereka mampu membukukan angka wholesale sebesar 49 ribu unit lebih dan memantapkan diri sebagai penguasa pasar LSUV.

Bila debut di Indonesia, Jimmi berharap C-HR mampu memperkuat posisi Toyota di low SUV. Sehingga mobil itu hadir bukan untuk menggantikan Rush. Sementara itu, hadirnya C-HR di GIIAS 2016 merupakan upaya Toyota untuk melihat respons pasar.

"Kami masih studi. Tapi kami ingin hadirnya C-HR bisa melengkapi produk dan meningkatkan volume (penjualan)," katanya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya