Liputan6.com, Jakarta Penerapan standar emisi Euro 4 menjadi isu yang diangkat Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di acara pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016. Menurutnya, standar itu bisa meningkatkan kualitas mobil nasional dan mendongkrak eskpor.
"Pemerintah sebagai pembuat regulator harus dinamis. Saya baru meminta Menteri Perindustrian untuk mempertimbangkan penerapan Euro 4," katanya.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, sejumlah negara mulai ketat dalam hal emisi. "Mobil yang ada di dunia selalu mempertimbangkan lingkungan dan bagaimana Euro 4 segera diterapkan di Indonesia," imbuh dia.
Dengan penerapan Euro 4, kata JK, akan berdampak pada industri manufaktur dan kinerja ekspor. Sayangnya, ia tidak menargetkan kapan Euro 4 diimplementasikan.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan mengakui, teknologi mesin pada mobil yang ada di Indonesia sudah memenuhi standar Euro 4 bahkan lebih.
"Sehingga mereka memproduksi mobil di Indonesia itu melalui dua line. Satu untuk Euro 4 diekspor, satu lagi Euro 2 untuk lokal," tutur dia.
Praktis kondisi ini membuat daya saing industri otomotif Indonesia terganggu. Terlebih lagi, negara tetangga sudah lebih maju dalam hal penerapan standar emisi.
"Maka kalau mau mempunyai mobil yang bersaing, maka kita harus Euro 4 supaya basis pasarnya itu kuat," ucap Putu.