Lulusan Pertama Akademi Komunitas Toyota Indonesia

AKTI adalah akademi manufaktur otomotif yang dimiliki oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).

oleh Rio Apinino diperbarui 25 Agu 2016, 13:44 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2016, 13:44 WIB
Akademi Komunitas Toyota Indonesia
Akademi Komunitas Toyota Indonesia

Liputan6.com, Karawang - Akademi Komunitas Toyota Indonesia (AKTI) merayakan kelulusan angkatan pertama dengan predikat Diploma 1 (D1) jurusan Teknik Pemeliharaan Mesin Otomasi, di PT TMMIN Karawang Plant 3, Jawa Barat, Kamis (25/8/2016). Ada 32 siswa yang diwisuda, dua di antaranya perempuan.

AKTI adalah akademi manufaktur otomotif yang dimiliki oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Status yang ada di bawah pabrikan kenamaan dunia ini membuat seluruh siswa memperoleh beragam keuntungan. Dalam proses belajar, siswa bisa menggunakan fasilitas yang ada di pabrik Toyota.

Tak heran jika akhirnya komposisi materi kuliah lebih condong ke praktik ketimbang teori. Selama satu tahun, 60 persen waktu kuliah siswa AKTI dihabiskan dengan praktik. Mereka juga diperkenalkan dengan budaya industri yang mengutamakan kedisiplinan, kreativitas, dan inovasi.

AKTI sendiri menyaring siswa-siswi berprestasi dari seluruh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari seluruh penjuru Indonesia, tetapi diutamakan yang berasal dari Karawang karena banyaknya fasilitas Toyota yang ada di sini. Sistem asrama diberlakukan, dengan biaya kuliah cuma-cuma alias gratis.

"Kami sangat beruntung, di mana banyak yang tidak bisa merasakan pendidikan seperti ini dengan gratis," ujar Thoha Presidana, lulusan terbaik AKTI tahun ini dalam pidato yang mewakili angkatannya.

Sementara Masahiro Nonami, Dewan Pembina Yayasan Toyota Indonesia, mengatakan bahwa mereka ingin berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan Indonesia. Mereka berusaha menghubungkan dunia pendidikan dan dunia kerja secara langsung. "Saya juga berharap ini bisa menjadi standar pembelajaran," Nonami menambahkan.

Nonami juga mengatakan bahwa TMMIN akan terus memperbesar AKTI. Hingga 2018 misalnya, mereka berencana menambah investasi sejumlah Rp 70 miliar lagi. Harapannya, jumlah siswa akan bertambah hingga 64 persen, di mana ada juga siswa dari Indonesia bagian timur yang sejauh ini belum terjangkau.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya