Demi Update Mesin, Honda Siap Jalani Penalti di Sepang?

McLaren Honda telah memakai seluruh kuota mesin dan butuh satu tambahan mesin baru untuk sembilan seri sisa balapan.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 26 Sep 2016, 06:04 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2016, 06:04 WIB
McLaren
Foto: Autosport

Liputan6.com, Jakarta - Honda berencana memakai pembaharuan mesin di GP Sepang, Malaysia pekan depan. Namun demikian, pabrikan yang menyokong tim McLaren tersebut harus menerima konsekuensi hukuman saat memakai mesin baru.

Dikutip Autosport, Honda saat ini hanya memiliki tiga kuota tersisa setelah menghabiskan tujuh token pengembangan teknis yang meliputi pembakaran internal dan turbo kompresor. Selain itu, baik Jenson Button dan Fernando Alonso sudah menggunakan seluruh kuota sebanyak enam mesin sepanjang musim ini.

Update mesin di sisa sembilan balapan ini bisa dipilih antara GP Jepang, Malaysia, atau Amerika Serikat. Honda pun sengaja memilih menjalani hukuman saat GP Sepang, Malaysia ketimbang melakukan pembaharuan di GP Jepang, yang menjadi kandang mereka.

"Kami memperkenalkan mesin baru di Spa dan pada saat itu kami memiliki sembilan balapan (tersisa) sehingga perlu memperkenalkan satu mesin tambahan. Saya tidak berpikir fans akan membiarkan saya mengambil penalti di Jepang," kata Yusuke Hasegawa Kepala Proyek Honda F1.

Hasegawa kemungkinan besar bakal kembali meningkatkan kemampuan pembakaran internal, namun ia belum memutuskannya. Selain itu, Honda juga perlu melakukan perhitungan posisi start agar kedua pembalap McLaren itu tetap dapat poin konstruktor.

"Saya tidak ingin kedua mobil terlalu belakang dari perhitungan balap dan sisi poin konstruktor. Akan lebih baik untuk membagi taktik pada mobil," ucap Hasegawa.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya