Liputan6.com, Jakarta - Isuzu lebih dikenal sebagai agen pemegang merek (APM) kendaraan niaga ketimbang penumpang. Di pasar nasional, Isuzu lebih fokus bermain di segmen komersial.
Itu bisa dilihat dari jumlah produk commercial vehicle (CV) yang lebih banyak ketimbang model kendaraan penumpang yang hanya diisi oleh Isuzu Panther dan mu-X. Sementara dua model ini juga punya varian untuk segmen light commercial vehicle (LCV) semacam Panther pikap dan D-Max.
"Kalau orang-orang melihat, Isuzu kok sepertinya agak tidur ya selama ini, itu karena memang kami fokus di pasar komersial," terang CEO Astra Isuzu (main dealer Isuzu) Joen Boediputra di Gedung Astra Isuzu, Sunter, Jakarta Utara baru-baru ini.
Baca Juga
Namun situasi itu akan berubah dalam beberapa waktu mendatang. Pasalnya bos besar Isuzu memiliki rencana besar untuk melakukan perubahan.
"Sejak tahun lalu Isuzu Jepang terjadi perubahan manajemen. Presiden baru ini mau balancing antara CV dengan LCV sehingga LCV-nya dihidupkan lagi. Mereka melakukan riset, R&D-nya bergerak untuk bisa mengembangkan varian baru yang lain," jelasnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Pemasaran PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) itu mengatakan, pihaknya masih menanti keputusan terkait model kendaraan penumpang terbaru yang sedang dikembangkan.
"Kita tunggu keputusan dari mereka apakah itu akan replace Panther atau tambah variannya, tapi jahitannya sudah teknologi sekarang," katanya.
Dirinya juga belum dapat memastikan apakah model anyar ini menggunakan embel-embel Panther atau tidak. "Mereka akui bahwasanya MPV Isuzu tidak bisa terlepas dari nama Panther. Mungkin saja pakai nama Panther apa atau yang lainnya."
"Tapi yang pasti kami sedang ajukan penggunaan teknologi mesin baru yang 1,9 liter yang power-nya lebih bagus," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, mesin ini telah digunakan oleh Isuzu Mu-X 1.9 Blue Power yang telah diluncurkan di Bangkok Motor Show lalu.
Advertisement