Liputan6.com, Hansalpur - Keributan besar terjadi di pabrik Suzuki Motor Corporation (SMC) yang ada di Hansalpur, India. 1.500an pemuda sudah memadati kompleks pabrik dari Rabu (18/1) pagi. Mereka berharap bisa mendapat perkerjaan dari sana.
Namun alih-alih menerima panggilan wawancara, mereka bahkan tidak diizinkan untuk melewati gerbang pabrik. Usut punya usut, ternyata informasi soal lowongan kerja yang sebelumnya tersebar melalui aplikasi pesan instan hoax belaka.
Advertisement
Baca Juga
"Pesan yang menyesatkan viral. Sekira 1.000 hingga 1.500 pemuda berkumpul di pabrik pada 10.30," ujar salah seorang polisi, dikutip dari timesofindia, Kamis (19/1/2017).
Ajmal Thakor, salah satu pelamar dari sebuah desa kecil, mengaku kecewa. "Banyak dari desa kami pergi untuk perekrutan. Namun ketiga kami datang dan tahu kebenarannya, pemuda di desa kami beritahu untuk tidak datang," ujarnya.
Sialnya, situasi justru memburuk saat ribuan pemuda itu tahu bahwa informasi yang mereka terima tidak benar. Para pemuda resah ini membuat keributan. Batu-batu melayang di udara menuju areal pabrik, dorong-dorongan dengan petugas keamanan pun terjadi.
Pihak pabrik memanggil polisi untuk menenangkan massa. Situasi menegangkan ini akhirnya bisa dikendalikan setelah perwakilan pabrik mengatakan bahwa di media sosial memang tidak semua informasi bisa dipercaya begitu saja.
Adapun informasi hoax yang bisa mengundang ribuan pemuda itu berisi Suzuki membuka lowongan di bidang kelistrikan, pengelasan, dan operator. Dalam kabar bohong itu, disebut bahwa mereka akan menerima upah minimal Rp 3,3 juta.