3 Fakta Power Steering Bermasalah

Mendeteksi masalah pada power steering, bisa dilakukan dengan mudah, dan salah satunya bisa dilihat dari kebocoran oli power steering.

oleh Arief Aszhari diperbarui 31 Mar 2017, 19:52 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2017, 19:52 WIB
Toyota Transmover
Interior Toyota Transmover punya spesifikasi lebih rendah dari pada Avanza (foto: Herdi)

Liputan6.com, Jakarta - Fitur power steering pada mobil, saat ini sudah menjadi standar untuk menambah kenyamanan dan keamanan bagi pengendaranya. Namun, dengan cara berkendara yang kurang tepat, ternyata bisa membuat power steering bermasalah.

Jika sudah begitu, pasti akan berakibat setir terasa berat saat digerakan, atau muncul bunyi jika mobil melalui jalan rusak atau berlubang. Lalu, bagaimana sih cara mendeteksi power steering mengalami masalah?

Dijelaskan Tarno, Mekanik Mady Jaya Motor, kerusakan power steering bisa dilihat dari adanya kebocoran pada oli power steering. Biasanya, tanda ini bisa dilihat dari power steering yang masih menggunakan sistem hidrolik.

"Warna oli power steering merah, dan jika sudah ada tetesan dari bagian tersebut, artinya ada masalah dengan power steering kita," jelas Tarno, saat berbincang dengan Liputan6.com di bengkelnya, Jalan Jalan Radio Dalam Raya, No 99A-B, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Selain itu, jika saat setir terasa berat ketika diputar, dan setir tidak balik pada posisi semula saat diputar, maka itu bisa jadi satu tanda jika power steering mengalami masalah.

"Lalu, timbul bunyi-bunyi di bagian power steering, itu juga bisa jadi tanda masalah," pungkasnya.

Perlu diingat, power steering juga diperlukan perawatan secara periodik. Bahkan, perawatan fitur ini tidak pakai ribet, hanya ganti oli power steering setahun sekali. Hal tersebut, bisa membuat umur power steering lebih lama.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya