Liputan6.com, Jakarta - PT Honda Prospect Motor (HPM) resmi memperkenalkan Honda Civic Hatchback Turbo di Jakarta, Jumat (9/6/2017) kemarin. Mobil ini tersedia dalam dua varian, E dan S, dan dibanderol mulai dari Rp 399 juta.
Salah satu yang menarik dari line up yang diboyong secara utuh (CBU) dari Thailand ini adalah ia hanya tersedia dalam transmisi otomatis (CVT). Padahal mobil sporty seperti ini tentu lebih "keren" kalau pakai kopling manual.
Hal ini bukan tanpa sebab. Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM, Jonfis Fandy, mengatakan kalau perhitungan mereka tidak memboyong kopling manual adalah karena kondisi jalan Indonesia yang semrawut.
Advertisement
Baca Juga
"Kami tidak membawa yang manual karena melihat kondisi jalanan di Indonesia, seperti Jakarta yang sering macet," ujar Jonfis. Ia menilai mobil yang lebih cocok dalam kondisi seperti itu adalah mobil matik.
Pertimbangan lainnya adalah karena mobil ini diperuntukkan bagi mobilitas sehari hari. Ia tidak dipakai untuk akhir pekan saja seperti mobil-mobil premium pada umumnya.
"Ini bukan mobil yang menyasar segmen khusus dan kecil atau premium, di mana semua orang berharap bisa membawanya untuk kebutuhan sehari-hari, bukan hanya dipakai di hari Sabtu dan Minggu saja," ucap Jonfis.
Ia mengatakan, strategi ini sebetulnya bukan hal baru. Honda telah beberapa kali meluncurkan mobil tanpa varian manual. Namun demikian, Jonfis yakin mobil ini tetap bakal disambut hangat oleh konsumen.
"Ini juga bukan mobil pertama Honda yang tidak pakai manual. Tapi kami rasa konsumen akan menerima," tutupnya. Mobil ini ditargetkan terjual 1.500 unit selama 12 bulan, atau rata-rata 125 unit per bulan.