Kompresor AC Juga Bisa Bunyi Ngorok, Ini Penyebabnya

Oli kompresor AC mobil perlu diganti, karena akan membuat fungsi kompresor tidak optimal dan sering disebut ngorok.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 02 Apr 2018, 11:34 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2018, 11:34 WIB
AC Mobil
AC Mobil Daihatsu Xenia Custom. (Herdi Muhardi)

Liputan6.com, Jakarta - Pada umumnya pemilik mobil hanya melakukan servis atau perawatan mobil dengan cara rutin mengganti oli mesin. Namun, ternyata ada juga yang harus diganti selain oli mesin, yaitu oli kompresor AC mobil.

Menurut Technical Service Departement PT Denso Sales Indonesia, Nur Indra, alasan oli kompresor AC mobil perlu diganti tak lain karena akan membuat fungsi kompresor tidak optimal dan sering disebut ngorok.

“Biasanya, usia pakai kompresor umumnya 5.000 jam untuk kompresor AC passanger car. Saat sudah 5.000 jam atau sekitar 1,5-3 tahun wajib melakukan pengecekan, seperti overhaul check, yaitu pengecekan keseluruhan kompresor seperti medical check up untuk kompresor,” ungkap Nur Ida dalam keterangan tertulisnya kepada Liputan6.com, Senin (2/4/2018).

Indra juga menyatakan, ada yang perlu diperhatikan lagi agar oli kompresor AC mobil tetap bekerja optimal, yaitu pada saat penggantian dryer, oli tidak ditambah, maka hasilnya oli berkurang atau habis sama sekali.

Selain itu, ketika melakukan proses penggantian part kompresor AC, tapi tidak disertai dengan prosedur yang benar, maka jumlah oli yang ada di dalam kompresor berkurang.

“Hal tersebut bisa menyebabkan berkurangnya usia pakai kompresor karena proses pelumasan pada kompresor berkurang. Biasanya, ditandai dengan (kompresor) menimbulkan suara ngorok atau kompresor panas,” kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Karakteristik Oli

Oli memiliki karakteristik tertentu. Salah satunya adalah oli kompresor. Salah satu karakteristik dari oli kompresor yaitu oli kompresor ikut bersirkulasi di dalam kompresor AC.

“Artinya ketika refrigerant berbentuk gas, oli kompresor juga harus berbentuk gas. Ketika refrigerant berbentuk cair, maka oli kompresor harus berbentuk cair,” ungkap Indra.

“Ketika kembali ke kompresor, wujud oli harus berbentuk gas, kalau cair, maka kompresor bisa rusak. Ini beda dengan oli mesin yang karakteristiknya hanya pelumas aja, melumasi mesin kendaraan,” tambahnya.

Dia juga menjelaskan, oli pada kompresor sangat krusial. Terutama pada takaran dan jenis atau spesifikasinya. Jika oli motor dapat dicampur minyak tanah, solar, atau bensin.

Maka untuk oli kompresor tidak. Fungsinya pun bukan melumasi, namun  menjadi seperti material keras. “Nanti jadi kerikil dan bisa bikin baret dan jadi noise di kompresor. Dan itulah yang bikin kompresor menimbulkan suara ngorok,” tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya