Trik Pasang Balancer Pelek

Timah, besi ataupun logam lainnya kerap dimanfaatkan dalam balancing roda.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Apr 2018, 18:06 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2018, 18:06 WIB
Pelek
Timah, besi ataupun logam lainnya kerap dimanfaatkan dalam balancing roda. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Timah, besi ataupun logam lainnya kerap dimanfaatkan dalam balancing roda. Lalu seberapa banyak timah, besi atau logam yang ideal digunakan untuk membuat berat roda seimbang?

Ya, balancing roda diperlukan waktu mobil terasa bergetar. Fungsi aksesori ini lebih terasa ketika mobil berada pada kecepatan tinggi karena bobot pelek pada roda sudah tidak seimbang.

Nah, logam yang berukuran sekitar satu ruas kelingking atau lebih itulah yang akan jadi penyeimbangnya. Logam itu sendiri terpasang di pelek.

"Timahnya kan ada ukurannya, ada 5 mm, ada 10 mm. Beratnya juga beda-beda," kata Adi, mekanik di bilangan Pos Pengumben, Jakarta Selatan.

Pada prosesnya, Adi berpesan, mesin balancing sudah menghitung sendiri berapa bobot yang seimbang sampai levelnya bisa di titik nol.

Saat itu, roda atau pelek bersama ban yang digunakannya dimasukkan ke dalam mesin balancing dalam kondisi berdiri layaknya pemakaian pada kaki mobil. Ban saat itu dalam kondisi terisi angin seperti pemakaian normal.

 

Selanjutnya

Yang jadi pertanyaan, sebenarnya berapa jumlah maksimal logam kecil penyeimbang itu bisa terpasang untuk satu unit pelek?

"Jumlah maksimal tergantung data yang diperlihatkan mesin. Kalau kurang, ya ditambah," ujarnya.

Yang perlu diperhatikan, aksesori ini tidak bisa dipasang berderet pada pelek mobil. Pasalnya, kalau sudah seperti berarti usia pelek sudah sangat tua. Biasanya orang sudah menjualnya atau karena memang itu adalah pelek langka alias barang koleksi.

Sumber: Otosia.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya