Liputan6.com, Jakarta - Naiknya kurs dolar Amerika Serikat hingga Rp 14 ribu, nyatanya tak memengaruhi harga mobil dan juga produksi Wuling Motors di Indonesia.
Melemahnya rupiah terhadap dolar AS itu sendiri diperkirakan akan berlanjut selama sepekan ini, bahkan diprediksi sampai akhir Mei 2018 ini.
Advertisement
Baca Juga
Terkait itu, PT SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia selaku produsen Wuling, menyatakan bahwa hal tersebut tak berpengaruh karena menggunakan mata uang negara Cina dalam setiap transaksi pembelian sparepart dan lainnya.
"Kita transaksi pakai Yuan. Jadi masalah dolar naik kita belum melihat dampaknya," kata Director Manufacturing SGMW Arif Pramadana saat ditemui di pabrik Wuling di Cikarang, beberapa waktu lalu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Menurutnya, kenaikan dolar AS tak memberi pengaruh pada harga jual mobil ataupun biaya produksi. Hal senada juga disampaikan Brand Manager Wuling Motors Dian Asmahani.
"Kegiatan impor kami menggunakan mata uang Yuan (Renmimbi), rasanya tidak terpengaruh dengan kenaikan dolar Amerika," kata Dian.
Seperti diketahui, sebagian besar komponen utama mobil Wuling seperti pelat baja, mesin, dan transmisi masih didatangkan dari Cina.
Kandungan lokalnya sendiri untuk Wuling Cortez mencapai 50 persen, sedangkan Confero 56 persen.
Advertisement