Liputan6.com, Jakarta - Mobil nirsopir harus memperhatikan banyak faktor untuk memprediksi gerak-gerik pejalan kaki. Manusia bisa saja memprediksi ketika melihat pejalan kaki diam di persimpangan. Apakah hendak menyeberang atau tidak, karena sudah terbiasa.
Manusia juga terbiasa memprediksi pengguna jalan lainnya seperti orang lari atau pesepeda melihat dari kecepatannya.
Advertisement
Baca Juga
Yang menjadi permasalahan adalah memprediksi para pengguna jalan tersebut menggunakan komputer di mobil nirsopir. " Anda tak bisa berhenti setiap melihat orang di berdiri pinggir jalan, " ungkap bos Volvo R&D Henrik Green.
Dilansir Carscoops, saat ini sensor pada mobil nirsopir sudah dapat mendeteksi pergerakan dengan baik. Misalkan Volvo dan Luminar dapat membaca setiap bagian tubuh manusia dengan jarak hingga 250 meter. Namun itu saja tidak cukup, karena sensor harus bisa membaca wajah pejalan kaki untuk memprediksi dengan akurat.
Misalkan saja pejalan kaki menyeberang tanpa melihat arah datang mobil, melainkan smartphone mereka. Perilaku tersebut berpotensi membahayakan dan harus masuk ke dalam perhitungan mobil nirsopir.
Intinya, sistem berkendara nirsopir tak boleh salah memprediksi pejalan kaki. Selain menciptakan perangkat lunak, tim psikolog melatih sistem pada mobil nirsopir untuk memprediksi pejalan kaki.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Intip Spesifikasi Bus Nirsopir yang Hadir di Asian Games 2018
Perhelatan Asian Games akan segera dimulai pada 18 Agustus 2018 mendatang. Baik di Jakarta atau Palembang, berbagai transportasi dikerahkan untuk memudahkan mobilitas rombongan atlet dan juga penonton.
Terkait transportasi, ternyata ada dua bus nirsopir (tanpa sopir) yang juga hadir dalam gelaran Asian Games ini. Diketahui, bus asal pabrikan Perancis, Navya, diboyong ke Indonesia oleh Telkomsel, dimana Navya akan berjalan dengan teknologi 5G.
Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, mengatakan bahwa pengunjung Asian Games bisa menjajalnya secara cuma-cuma. Bus Navya sendiri memiliki kapasitas penumpang 15 orang (11 duduk dan 4 berdiri).
BACA JUGA
"Kami hadirkan implementasi 5G lewat bus otonomos ini. Dengan demikian, kita bisa membuktikan kepada internasional bahwa kita sudah siap dengan 5G, meski masih dalam tahap demo dan belum komersial," kata Ririek di Gelora Bung Karno (GBK), beberapa waktu lalu.
Lalu seperti apa spesifikasinya?
Selain hanya mampu menampung 15 orang, bus nirsopir Navya memiliki sejumlah keunggulan. Dilansir dari laman resmi Navya, Rabu (15/8/2018), sejumlah teknologi mutakhir disematkan dalam bus Navya yang secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan kendaraan nirsopir, tanpa pengemudi.
Fitur navigasi dan keselamatannya telah menggunakan sistem pendeteksi efektif yang menggabungkan berbagai jenis teknologi canggih. Navya sendiri memakai sensor Lidar, kamera, GPS RTK, IMU, dan odometri.
Baca selengkapnya di sini.
Advertisement