Liputan6.com, Jakarta - Momen libur akhir tahun, biasanya sering digunakan berbagai komunitas mobil dan motor untuk touring. Melakukan perjalanan jarak jauh, menggunakan kendaraan kesayangan, dan biasanya dilakukan berkelompok atau konvoi beberapa mobil atau motor.
Nah,saat melakukan konvoi, para komunitas tak jarang membuka jalur dengan tujuan bisa melaju terlebih dahulu dibanding pengguna jalan lain. Lalu sebenarnya, bagaimana sih cara buka jalur saat konvoi yang baik dan benar?
Menurut Sony Susmana, founder SDCI (Safety & Defence Consultant Indonesia), konvoi itu ada prioritasnya. Jadi, kalau di sini bicaranya konvoi komunitas (bukan pemerintah, pemadam kebakaran, atau ambulans), pentingnya apa buka atau tutup jalan.
Advertisement
"Menurut saya, tidak perlu (buru-buru buka tutup jalan). Ikuti saja peraturan rambu-rambu lalu lintas yang sudah ada, sehingga di mata masyarakat, komunitas juga dinilai simpatik," jelas Sony saat berbincang dengan Liputan6.com, melalui sambungan telepon, Selasa (18/12/2018).
Lanjut Sony, kadang konvoi yang menggunakan kapten atau road captain, sekalipun dari kepolisian melakukan manuver kanan dan kiri secara agresif.
Â
Selanjutnya
Padahal, masyarakat belum tentu melihat manuver tersebut, dan jika melihat pengguna jalan lain bisa juga tidak menyangka manuver yang dilakukan sangat agresif.
"Mungkin manuvernya di tikungan, area blind spot dan sebagainya. Akhirnya, jika masyarakat tidak melihat, bisa terjadi kecelakaan," tegasnya.
Sementara itu, berbicara soal polisi patwal, pada hakikatnya harus paham sekali tengah mengiringi atau membantu yang dikawal. Jadi,ada aturan yang harus dikuasaim seperti azas keselamatan dan kebersamaan.
"Ngawal yang dikonvoi macet total, harus ada azas kebersamaan. Percuma juga memberikan klakson atau memaksa buka jalan, dan justru mengesampingkan keselamatan d jalan raya," pungkasnya.
Advertisement