Toyota Siapkan Rp28 Triliun untuk Produksi Mobil Listrik di Indonesia

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan investasi yang bakal digelontorkan Toyota di Indonesia. Raksasa otomotif asal Jepang ini, siap mengucurkan dana sebesar US$2 miliar atau sekitar Rp28 triliun.

oleh Arief Aszhari diperbarui 18 Jul 2019, 13:13 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2019, 13:13 WIB
Wapres JK Buka Pameran GIIAS 2019
Wapres Jusuf Kalla didampingi Menperin Airlangga Hartarto, Menhub Budi Karya dan Presdir Astra International Prijono Sugiarto, saat meninjau stan pameran usai membuka Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD Serpong, Tangerang, Kamis (18/7/2019). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah dalam hal ini Kementerian Peeindustrian (Kemenperin) menegaskan investasi yang bakal digelontorkan Toyota di Indonesia. Raksasa otomotif asal Jepang ini, siap mengucurkan dana sebesar US$2 miliar atau sekitar Rp28 triliun.

Dijelaskan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, Toyota sudah komitmen dengan investasi tersebut

"Investasi sekitar US$2 juta  ini dalam lima tahun ke depan, sampai 2025 dan sudah komitmen dalam bentuk surat resmi," jelas Airlangga saat berbincang dengan wartawan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Kamis (18/7/2019).

Lanjutnya, sebagian investasi ini sendiri akan dilakukan untuk pengembangan dan produkai kendaaraan berbasis elektrik.

"Kalau nama hybrid itu sudah paten milik toyota, dan yang lain pakai istilah lain seperti plug-in hybrid, dan lainnya. jenisnya mirip. Kalau detail investasi nanti detailnya disampaikan (Toyota)," pungkas Airlangga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Kerja Bareng Toyota dan Daihatsu

Sebetulnya, Kemenperin dan APM Jepang di sini, telah melakukan studi pengembangan dan penggunaan kendaraan listrik. Tak sedikit yang “menyumbangkan” unit untuk kepentingan riset.

Bahkan sampai melibatkan enam perguruan tinggi di Indonesia. Hasil studi itu menyebutkan, mobil hybrid menjadi salah satu alternatif, berlandaskan analisis well to wheel. Apa itu? Sebuah paradigma alur penggunaan energi terhadap dampak lingkungan (emisi). Melihat ekosistem pembangkitan energi hingga tatanan infrastruktur elektrifikasi, Indonesia lebih cocok dengan kendaraan hybrid.

Beberapa waktu lalu, petinggi Toyota juga datang ke Jakarta, menegaskan komitmen bisnis di Indonesia.

"Kami ingin memberikan pelayanan utama kepada konsumen. Sesuai budaya perusahaan, agar mereka praktis menggunakan jenis kendaraan listrik. Toyota bersama Daihatsu, memproduksi mobil hybrid di Indonesia pada 2022. Modelnya antara lain SUV dan MPV. Kami menilai, kedua jenis ini yang lebih dinikmati konsumen di Indonesia. Kami sedang menyiapkan produksinya," imbuh Susumu Matsuda, Deputy CEO Toyota Corporation.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya