Liputan6.com, Jakarta - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mulai memasuki segmen kendaraan ramah lingkungan di pasar otomotif nasional. Hal tersebut, dibuktikan dengan diperkenalkannya Outlander PHEVÂ yang bakal resmi meluncur dan dijual di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019.
Namun, mobil berteknologi canggih dari pabrikan berlambang tiga berlian ini masih dibanderol cukup mahal, dengan estimasi dari Rp1,2 sampai Rp 1,3 miliar.
Advertisement
Baca Juga
"Ya, estimasi harga Outlander PHEV sebesar Rp1,3 miliar ini sudah memasukan tarif seperti luxury tax, import duty, dan PPnBM. Memang, komponen tersebut menjadi kontribusi besar terhadap cost dan pricing," jelas Director of Sales & Marketing Division MMKSI, Irwan Kuncoro, saat ditemui di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Lanjutnya, memang terkait pajak yang masih cukup tinggi, pemerintah tengah berencana untuk memberikan insentif. Namun, regulasi terkait mobil listrik atau low carbon emission vehicle (LCEV), di dalamnya termasuk penurunan pajak mobil rendah emisi ini belum juga disahkan.
"Ke depannya, memang katanya pemerintah merencanakan memberikan insentif. Dan saat ini, harga tersebut masih menggunakan tarif yang berlaku sekarang," tegasnya.
Tidak berharap penjualan
Sementara itu, mengingat harganya yang bakal cukup mahal, pabrikan asal Jepang ini memang tidak berharap dari penjualan.
Paling penting, bagaimana Mitsubishi memulai menjual mobil ramah lingkungan, dan membangun lingkungannya.
"Ini bukan produk untuk mass volume, jadi lebih bagaimana Mitsubishi berinisiatif memulai new energy vehicle terlebih dahulu dibanding merek lain," pungkasnya.
Â
Advertisement