Hitung-hitungan Pengeluaran Penggunaan Mobil Listrik

Meningkatnya kebutuhan akan kendaraan berteknologi ramah lingkungan membuat berbagai produsen kendaraan ternama berlomba-lomba memproduksi mobil bertenaga listrik sebagai varian kendaraan di masa depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Agu 2019, 05:13 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2019, 05:13 WIB
Mobil Listrik GIIAS 2019
Mobil listrik DFSK Glory E3 dipamerkan dalam GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Jumat (19/7/2019). Mobil dengan panjang 4385 mm dan lebar 1850 mm ini memiliki kemampuan jarak tempuh hingga 405 kilometer. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Meningkatnya kebutuhan akan kendaraan berteknologi ramah lingkungan membuat berbagai produsen kendaraan ternama berlomba-lomba menghadirkan mobil bertenaga listrik sebagai varian kendaraan di masa depan.

Dalam pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, beberapa merek ternama mulai menampilkan mobil listrik andalannya, sebut saja DFSG Glory E3, Renault Twizy, BMW i8 Roadster Hybrid dan lain sebagainya.

Meski saat ini belum banyak digunakan oleh masyarakat, tetapi di masa mendatang mobil listrik bisa menjadi solusi untuk mengurangi permasalahan polusi.

Terutama di Ibu Kota Jakarta yang sempat menyandang status sebagai kota dengan polusi terburuk di dunia.

Lalu kira-kira berapa biaya yang dikeluarkan dalam penggunaan mobil bertenaga listrik? Seberapa besar perbedaan biayanya dibanding mobil konvensional?

Dilansir dari Insideevs.com, mobil dengan efisiensi dan konsumsi tenaga paling baik saat ini dipegang oleh:

1. Hyundai IONIQ Electric (154 Wh/km)

2. Tesla Model 3 Standard Range Plus (157 Wh/km)

3. Tesla Model Standart Range (160 Wh/km)

Penghitungan akan coba dilakukan dengan kendaraan paling efisien yaitu Hyundai IONIQ Electric dengan 154 Wh/km. Jika dikonversi menggunakan satuan Kwh/km, maka konsumsi energi berubah menjadi 0,154 Kwh/km.

 


Hitung-hitungan

Mengacu pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 28 Tahun 2016, tarif listrik Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPTU) termasuk ke dalam penggunaan listrik untuk keperluan khusus dengan biaya Rp 1.650 per Kwh.

Seandainya melakukan perjalanan sejauh 100 km, maka berapa pengeluarannya?

0,154 Kwh/km, 100 km = 15,4 Kwh.

15,4 Kwh x Rp 1.650 = Rp 25.410

Nah biaya yang perlu dikeluarkan untuk perjalanan sepanjang 100 km setara dengan Rp 25.410.

Bandingkan dengan kendaraan yang menggunakan BBM. Sebagai contoh penggunaan Pertalite yang dibanderol Rp 7.650 per liter.

Apabila 1 liter mampu menjangkau jarak 10 km maka dengan jangkauan jarak yang sama harus menghabiskan sebanyak 10 liter atau Rp 76.650. 

Jauh lebih hemat bukan?

Penulis: Khema Aryaputra

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya