Liputan6.com, Jakarta - Oli atau pelumas merupakan bagian paling penting dalam mendukung kerja mesin sebuah kendaraan bermotor, termasuk mobil yang menjadi moda transportasi populer masyarakat. Ibarat tubuh manusia, oli adalah darah yang mengalir dan melapisi komponen penting mesin pada mobil.
Seiring dengan pemakaian mobil, terjadi penurunan kualitas dan fungsi oli sehingga harus dilakukan penggantian secara berkala. Apalagi kalau mobil Anda bertipe otomatis, dimana mesin dan komponen mobilnya cenderung lebih sensitif dari pada mobil manual.
Bila Anda lalai dan sering terlambat mengganti oli mobil maka jangan heran kendaraan Anda mengalami banyak masalah. Berikut ini dampak buruk sering telat ganti oli mobil;
Advertisement
1. Penurunan kinerja mesin
Bagian mobil yang pertama terdampak dari keterlambatan atau bahkan lupa ganti oli adalah mesin mobil itu sendiri. Oli yang tidak diganti sehingga menjadi semakin hitam dan kental akan menyebabkan fungsi oli sebagai pelumas komponen mobil tidak maksimal.
Ketika pelumas tidak dapat bekerja maksimal, maka kinerja mesin akan ikut menurun. Paling dirasakan adalah tarikan mobil terasa berat, suara mesin juga semakin kasar. Untuk kondisi paling parah, mesin mobil akan sulit menyala pertama kali.
2. Mesin cepat panas
Fungsi penting lain dari oli adalah sebagai pendingin mesin. Jika oli mesin sudah lama belum diganti, kualitas dan volumenya akan berkurang. Kalau sudah seperti itu maka kemampuan untuk mendinginkan mesin juga berkurang sehingga mesin akan cepat panas. Mesin yang overheating berpotensi besar dapat merusak komponen lain hingga dapat memunculkan asap dan kebakaran.
3. Konsumsi bahan bakar boros
Oli yang terlambat diganti dapat menyebabkan tarikan mesin terasa semakin berat. Hasilnya, mesin memerlukan sumber tenaga tambahan lain yaitu bahan bakar sehingga mengakibatkan konsumsi BBM menjadi lebih boros.
4. Komponen mesin rusak
Ketika oli mobil sudah lama tidak diganti, otomatis keadaan oli tak hanya hitam dan kental tapi juga kotor. Kalau sudah terlalu kotor dan mengendap, maka akan mengancam bagian piston, silinder, dan banyak lagi komponen mesin lainnya.
Kotoran dari oli juga berdampak pada penyumbatan sehingga sirkulasi oli tidak lancar. Kerusakan terus menerus pada mesin dan komponen mobil tentunya membuat usia mesin lebih pendek dari yang seharusnya.
5. Rugi materi
Dalam kondisi yang sudah parah, maka mesin harus dibongkar untuk diperbaiki atau bahkan diganti secara keseluruhan. Kalau sudah seperti ini, maka biaya yang dikeluarkan bisa berkali-kali lipat dari pada harga servis maupun penggantian oli mobil.
Sebelum Anda menyesal belakangan, pastikan Anda tahu kapan terakhir kali melakukan servis dan penggantian oli. Dalam hal pergantian oli Anda bisa mengambil patokan berdasarkan jarak tempuh mobil maupun waktu penggantian.
Untuk mengecek kondisi oli baik kualitas maupun kuantitasnya bisa menggunakan tongkat pengukur di lubang saluran pengisian oli. Jika warna oli masih cerah dan volumenya masih di atas tanda minimal maka oli masih bagus dan volume masih oke.
Untuk membantu melindungi mesin kendaraan dan menjaga performa kendaraan, Anda dapat memilih pelumas mobil Castrol MAGNATEC Stop Start yang di desain khusus untuk mobil yang berkendara di kota-kota besar yakni keadaan menyetir Berhenti-Berjalan (Stop-Start) sering terjadi.
Castrol MAGNATEC Stop Start mampu memberikan 20 persen perlindungan lebih baik terhadap keausan. Perlindungan lebih baik ini dikarenakan, Castrol MAGNATEC Stop Start memiliki molekul pintar dengan teknologi self-healing layer yang bisa selalu melindungi mesin mobil bahkan pada saat tahapan kritis keadaan menyetir berhenti-berjalan.
Pelumas Castrol MAGNATEC Stop Start terdiri dari dua jenis, yakni Castrol MAGNATEC Stop Start 10W-30 maupun 5W-30 untuk kendaraan berbahan bakar bensin dan mesin diesel. Sedangkan Castrol MAGNATEC Stop Start 0W-20 untuk mesin mobil yang lebih modern.
(Adv)