Liputan6.com, Jakarta - Beberapa pabrikan otomotif yang telah meluncurkan kendaraan listrik di Indonesia, masih memasang harga yang cukup mahal. Sebagai contoh, harga mobil hybrid yang sudah dipasarkan di Tanah Air, seperti Toyota Corolla Altis yang dibanderol Rp566,3 juta dan untuk varian plug-in hybrid milik Mitsubishi, Outlander PHEV dilepas Rp1,289 miliar.
Dengan harga yang masih cukup mahal ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pabrikan roda empat untuk menghadirkan mobil bertenaga listrik dengan harga yang lebih terjangkau. Bahkan, dengan konsep mild hybrid, diharapkan mobil emisi rendah ini bisa memiliki banderol Rp200 sampai Rp250 juta.
Advertisement
Menanggapi hal tersebut, Naoya Nakamura, Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) memang sudah melakukan diskusi terkait desain atau menentukan powertrain seperti apa yang bisa menjadi tren ke depannya.
"Kami sudah melakukan diskusi bersama, untuk mendesain atau menentukan jenis mesin apa yang menjadi tren ke depan, untuk dikembangkan di setiap negara, termasuk Indonesia," jelas Nakamura saat ditemui di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (3/10/2019).
Lanjutnya, tentu mobil mild hybrid perlu dipertimbangkan sebagai teknologi baru. Tapi, begitu juga dengan strong hybrid, plug-in hybrid, dan mobil full listrik yang juga memiliki potensi besar.
"Jadi tidak hanya satu saja. Langkah yang harus diambil untuk perkembangan saat ini, kami masih menjual kendaraan internal combustion engine (ICE), dan itu tidak bisa dihapus begitu saja," tegasnya.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selangkah Demi Selangkah
Sementara itu, dalam pengembangan menuju mobil listrik murni, memang harus dilakukan selangkah demi selangkah. Tidak bisa dilakukan dengan cepat, dan mudah begitu saja.
"Kami juga memikirkan powertrain generasi selanjutnya yang akan kami perkenalkan di Indonesia," pungkasnya.
Â
Â
Advertisement