Perlu Tahu, Fakta Soal Taksi di Jepang yang Mahal dan Nyaman

Namun, bagi yang membutuhkan alat mobilitas yang mudah dan nyaman, taksi masih menjadi solusi

oleh Arief Aszhari diperbarui 30 Okt 2019, 19:02 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2019, 19:02 WIB
Taksi di Jepang (Arief A/Liputan6.com)
Taksi di Jepang (Arief A/Liputan6.com)

Liputan6.com, Tokyo - Transportasi umum yang sudah terhubung dengan baik di Jepang, membuat banyak wisatawan atau pelancong enggan menggunakan taksi. Namun, bagi yang membutuhkan alat mobilitas yang mudah dan nyaman, taksi masih menjadi solusi.

Hal tersebut, juga dirasakan oleh Liputan6.com saat pergi ke Jepang, atas undangan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), untuk menghadiri gelaran otomotif bergengsi, Tokyo Motor Show (TMS) 2019.

Beberapa kali, rombongan harus menggunakan taksi untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Dari pengalaman tersebut, ada beberapa fakta yang harus diketahui jika ingin menggunakan taksi di Negeri Sakura:

1. Tarif Taksi

Menggunakan taksi di Jepang memang bukan pilihan yang tepat, terlebih bagi wisatawan yang memang mau menghemat uang selama perjalanan. Pasalnya, tarif atau argo taksi di Jepang cukup mahal, bahkan dibandingkan dengan Indonesia.

Sekali buka pintu atau tarif dasar taksi di Jepang, adalah 420 yen, dan setiap 233 meter bertambah 80 yen. Selain itu, jika kondisi lalu lintas macet, dan diam argo taksi tetap berjalan, yaitu 1 menit 20 detik, bertambah 80 yen.

"Taksi di Jepang ada yang milik perusahaan, ada juga yang milik pribadi. Semuanya menggunakan argo," jelas Makiko Muramatsu, tour guide yang mendampingi Liputan6.com, selama di Jepang.

2. Cara memanggil taksi

Cara memanggil taksi di Jepang tidak berbeda jauh dengan di Indonesia. Kebanyakan, taksi di Jepang ditulis Taxi di atap mobil, dan bisa dipanggil di mana saja di jalanan Jepang. Paling penting, calon penumpang harus berdiri di pinggir jalan, dan mengangkat tangan untuk memanggil taksi tersebut.

Selain itu, calon penumpang juga bisa memanggil taksi di area khusus untuk menjemput penumpang. Tempat taksi ini biasanya ada pelangnya, dan sudah ada taksi yang menunggu, dan harus naik taksi di urutan pertama, dan tidak bisa memilih taksi di baris kedua.

3. Perjalanan

Taksi di Jepang semuanya sudah dilengkapi dengan pintu otomatis. jadi, penumpang tidak perlu membuka atau menutup pintu taksi karena akan dilakukan oleh supir. Jika penumpang lupa memegang pintu, dan mencoba membukanya, jangan sampai tangan terbentur pintu otomatis tersebut.

Jika membawa koper besar, sopir akan menawarkan diri untuk membuka bagasi, dan memasukan koper penumpang. Saat penumpang hendak membayar dengan menggunakan kartu kredit, berikan informasi kepada supir terlebih dahulu, karena ada sebagaian taksi yang tidak bisa menggunakan kartu kredit.

4. Membayar tarif

Saat perjalanan telah selesai, sopir taksi akan memberitahu tarif taksi yang harus dibayarkan. Setelah itu, supir taksi akan memberikan nampan kecil, dan penumpang bisa meletakan uang di nampan tersebut atau kartu kredit yang hendak digunakan, karena memang ada beberapa taksi yang bisa bayar non tunai.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya