Liputan6.com, Jakarta - Menyambut HUT ke-75 Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan rasa nasionalisme dengan menggunakan sepeda karya anak bangsa.
Melalui Instagram resminya, Jokowi mengunggah 3 foto. Foto pertama dan cukup menarik perhatian ialah sepeda Kreuz yang sering disebut-sebut sebagai Brompton asal Bandung. Selanjutnya terdapat foto sepeda Polygon dan Element.
Advertisement
Yudi Yudiantara, salah satu pendiri Kreuz, mengungkapkan sepeda Jokowi dibuat di bengkelnya sekitar 3 bulan. Warna merah putih yang disematkan juga permintaan dari mantan Walikota Solo tersebut.
"Sebenarnya sepeda ini diminta selesai tanggal 16 Agustus. Alhamdulillah tanggal 14 Agustus sudah selesai. Iya warna memang mintanya seperti itu," kata Yudi kepada Liputan6.com.
Saat disinggung adakah hal spesial dari sepeda milik Presiden, Yudi menegaskan bila spesifikasi yang digunakan untuk Jokowi tentu yang terbaik.
"Sama saja (proses pembuatannya). Cuma spesifikasi yang digunakan tentu yang bagus. Ditambah adanya tas frontbag yang dilukis," ujarnya.
Terkait harga, Yudi enggan mengungkapkannya secara detail. Hanya saja Ia menyebut frame sepeda Kreuz berkisar di harga Rp3,5 juta.
"Kalau harga di kita untuk frame setnya itu Rp3,5 juta. Kalau sampai jadi sebuah sepeda itu minimal biaya yang harus dikeluarkan Rp10 juta," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Antre Panjang
Selain itu, Jujun Junaedi, pendiri Kreuz lainnya menegaskan bangga sepeda buatan Bandung bisa dipakai oleh RI 1. Meski dipesan presiden, pengerjaan sepeda itu juga tak bisa langsung dibuat lantaran ada pesanan lain yang lebih masuk lebih dulu.
Jujun menyebut pihak Jokowi memesan sebelum antrean order sangat panjang. "Sebelum diliput media, Pak Jokowi udah pesan. Cuma kita silent," sambungnya.
Setelah Jokowi mejeng dengan sepeda Kreuz, pesanan baru pun berdatangan. Dalam sehari, Jujun mengungkapkan hampir 1.600 chat yang masuk ke nomornya. Sayang, pihaknya tak bisa menerima begitu saja.
"Kita close dulu soalnya antrean udah sangat panjang, sampai Desember 2023. Yang waiting list udah (sampai) Maret 2024," katanya.
Â
Advertisement
Optimistis
Meski begitu, Jujung menyebut pihaknya berencana menambah kapasitas agar bisa mempercepat waktu tunggu pesanan. Ia juga optimistis hype sepeda yang melonjak di masa pandemi akan terus bertahan sampai kapan pun. Kreuz sendiri akan bersifat fleksibel ke depannya dengan membuat tipe dan jenis sepeda baru.
"Saya di sepeda udah 10 tahun dan sampai sekarang di sepeda enggak ada matinya karena sepeda itu regenerasi. Misalkan kalau mba punya anak, pasti anaknya minta dibeliin sepeda dan yang paling utama, olahraga yang paling santai itu bersepeda dan sepeda alat tranportasi yang ramah lingkungan. Jadi, saya pikir bike is never end," ucap Jujun.