Jadi Merek Otomotif Paling Berharga di Dunia, Toyota Kalahkan Mercy dan BMW

Toyota kembali dinobatkan sebagai merek otomotif paling berharga di dunia, berdasarkan daftar merek global terbaik Interbrand 2020

oleh Arief Aszhari diperbarui 21 Okt 2020, 20:34 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2020, 20:34 WIB
Logo Toyota
Logo Toyota (Foto: ibtimes.co.uk)

Liputan6.com, Jakarta - Toyota kembali dinobatkan sebagai merek otomotif paling berharga di dunia berdasarkan daftar merek global terbaik Interbrand 2020. Seperti tahun lalu, 15 jenama otomotif mengamankan daftar 100 teratas, dengan Tesla kembali masuk peringkat setelah absen sejak 2017.

Melansir Paultan, nilai merek Toyota sendiri diperkirakan mencapai US$51.595 miliar. Angka ini 8 persen lebih rendah dari tahun lalu, tetapi masih cukup mengamankan tempat pertama di antara merek otomotif lainnya, dan ketujuh secara keseluruhan di bawah Coca-Cola, Samsung, Google, Microsoft, Amazon, dan Apple.

Sementara itu, Mercedes-Benz juga mempertahankan posisinya dalam daftar kedua, BMW di posisi selanjutnya, Honda di tempat keempat, dan Hyundai kelima.

Sedangkan Ford turun ke urutan ketujuh, dan Tesla menyodok ke posisi enam.

Merek-merek Volkswagen Group, menempati tiga tempat berikutnya, di antaranya Audi, Volkswagen, dan Porsche.

Nissan gagal masuk 10 besar, dengan hanya berada di posisi ke-11, diikuti Ferrari, Kia, Land Rover, dan terakhir MINI di peringkat 15. Harley Davidson, yang berada di peringkat ke-15 tahun lalu, keluar dari daftar tahun ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Syarat

Sebagai informasi, merek yang termasuk dalam daftar harus memenuhi beberapa persyaratan, termasuk memiliki kebedaraan yang signifikan di Asia, Eropa, dan Amerika Utara serta cakupan geografis di pasar negara berkembang.

Selain itu, setidaknya 30 persen pendapatan harus berasal dari luar wilayah asal merek, dan harus ada cukup data yang tersedia secara publik tentang kinerja keuangan merek.

Keuntungan secara ekonomi merek yang masuk daftar, diharapkan juga positif dalam jangka panjang, memberikan pengembalian di atas biaya modal merek terakhir merek harus memiliki profil dan kesadaran publik di seluruh ekonomi utama dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya