Meskipun Canggih, Robot Tak Akan Bisa Gantikan Peran Manusia di Pabrik Mobil

Pabrikan asal Amerika Serikat ini tetap mengatakan, bahwa manusia atau pekerja akan selalu ada selama proses produksi Ford masih berjalan

oleh Arief Aszhari diperbarui 27 Okt 2020, 17:36 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2020, 17:36 WIB
pabrik Mahindra Vehicle Manufacturers Ltd, Chakan, India (Mahindra)
Proses perakitan melibatkan robot (Mahindra)

Liputan6.com, Jakarta - Pada 1913, Ford melakukan terobosan canggih di fasilitas produksi miliknya untuk membantu percepat perakitan Model T. Kemudian, inovasi ini mengubah cara kendaraan diproduksi secara massal, dan memotong waktu perakitan yang lebih dari 12 jam menjadi hanya satu jam sampai satu jam setengah.

Melansir Motor1, cara ini juga secara signifikan mengurangi biaya produksi, dan itu membantu menurunkan harga Ford Model T.

Dalam beberapa tahun terakhir, robot telah melakukan sebagian besar tugas berat dan melakukan tugas yang lebih cocok untuk mesin, terutama terkait keselamatan.

Namun, pabrikan asal Amerika Serikat ini tetap mengatakan, bahwa manusia atau pekerja akan selalu ada selama proses produksi Ford masih berjalan.

Dalam wawancara bersama Ford Authority, Kepala bagian manufaktur dan Urusan Ketenagakerjaan Ford, Gary Johnson mengatakan, meskipun pihaknya ingin meningkatkan aspek keselamtan proses perakitan dan meningkatkan kualitas, tapi jenama Negeri Paman Sam ini akan selalu membutuhkan manusia yang bekerja di atas lantai pabrik.

"Saya pikir, kita akan selalu membutuhkan sentuhan manusia, dengan manusia masuk ke dalam kendaraan dan melakukan hal-hal tertentu," tegasnya.

Tantangan

Sementara itu, selama jalur perakitan Ford berjalan lancar pada 1914, pihak pabrikan membayar mahal pekerjanya, sebesar US$5 per hari.

Ketika presisi dan keseragaman diperlukan, asalkan parameter ditetapkan dan instruksinya sempurna, mesin akan menjadi mitra yang sempurna untuk jalur perakitan kendaraan.

Terutama di masa-masa sulit, pekerja pabrik biasanya paling terpengaruh oleh pemotongan anggaran dan restrukturisasi, jadi cukup aman untuk mengatakan bahwa Ford tidak akan mengganti seluruh proses dengan mesin dan memotong pekerjaan secara signifikan dalam waktu dekat.

Tantangan yang akan datang dalam menyeimbangkan keselamatan, biaya, dan peluang kerja bagi pekerja, memungkinkan robot dan manusia untuk tetap memainkan peran integral dalam pembuatan kendaraan Ford.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya