Mini Hanya Akan Merilis Mobil Listrik Mulai 2030

Mini telah mengumumkan hanya akan merilis dan menjual mobil listrik pada 2030.

oleh Arief Aszhari diperbarui 19 Mar 2021, 16:09 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2021, 16:09 WIB
Mengintip Aksi Seksi Girlband Korea Mencuci MINI Cooper
Para gadis bersenang-senang sambil mencuci mobil yang diproduksi oleh BMW tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Mini telah mengumumkan hanya akan merilis dan menjual mobil listrik mulai 2030. Sedangkan pabrikan asal Inggris ini bakal terakhir menjual kendaraan konvensional atau internal combustion engine (ICE) pada 2025.

Mengutip Paultan, Jumat (19/3/2021), selama konferensi tahunan terbaru BMW Group, Ketua Dewan Perusaan Oliver Zipse mengatakan, Mini akan menjadi merek dari BMW Group pertama yang sepenuhnya bertenaga listrik.

"Mini sempurna untuk perkotaan dan mobilitas. Kami akan merilis model terakhir dengan varian mesin bakar pada 2025. Pada awal 2030-an, Mini secara eksklusif sudah sepenuhnya listrik," jelasnya.

Selain itu, BMW juga mengatakan, Mini akan memainkan peran perintis dalam rencana elektrifikasi grup dan sedang mengerjakan pengembangan arsitektur kendaraan listrik baru.

Sebuah laporan Autocar, crossover listrik Mini akan dibangun di China pada 2023 melalui usaha patungan dengan Great Wall.

Sedangkan untuk model ICE terakhir, dikabarkan akan menjadi Mini generasi berikutnya. Setelah itu, pabrikan hanya akan meluncurkan model elektrik sepenuhnya.

Mini berharap penjualan kendaraan listriknya akan mencapai lebih dari 50 persen dari total penjualan global pada 2027.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Penjualan BMW pada 2020

MINI
MINI Cooper Listrik segera diproduksi massal. (Agolf)

BMW Group Indonesia menutup tahun 2020 dengan penjualan yang cukup baik. Meskipun terdampak pandemi Covid-19, jenama asal Jerman ini mampu mencatatkan pengiriman mobil tertinggi di segmen premium Tanah Air.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo), BMW menjual 2.565 unit mobil (BMW dan Mini). Angka penjualan ini terdiri dari 2.082 unit BMW dan 483 kendaraan MINI.

Dijelaskan Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia, pihaknya menanggapi dampak pandemi Covid-19 dengan menyesuaikan strategi bisnisnya, beradaptasi dengan cepat dan semakin berorientasi pada pelanggan, serta menjaga semangat positif serta mengutamakan keselamatan.

"Hasilnya, BMW Group Indonesia berhasil menutup tahun dengan hasil luar biasa dan mempertahankan posisi BMW Group Indonesia sebagai produsen otomotif premium terdepan di Indonesia," jelasnya dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Selasa (23/2/2021).

BMW Indonesia menyelesaikan tahun 2020 dengan mengirimkan 2082 (-16,7 persen) unit kendaraan ke pelanggan. Secara keseluruhan, market otomotif terkena dampak lebih dari 40 persen dan segmen premium lebih dari 30 persen.

Pencapaian BMW ini didukung oleh keberhasilan model di segmen mewah seperti BMW Seri 7 dan BMW X7. Keunggulan BMW juga ditopang oleh model-model Sport Activity Vehicle (SAV), yang merupakan favorit pelanggan di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya