Polemik Pemotor Vs Pesepeda, Polisi: Jangan Arogan Kuasai Semua Jalan

Keberadaan pengguna sepeda di jalan raya kembali menimbulkan polemik. Pasalnya, banyak yang beranggapan, banyak oknum pengguna kendaraan yang mengandalkan tenaga dengkul ini mulai arogan.

oleh Arief Aszhari diperbarui 31 Mei 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2021, 11:00 WIB
Antusias Uji Coba Lintasan Sepeda Balap di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang
Pesepeda melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang saat uji coba jalur sepeda balap atau Road Bike, Jakarta, Minggu (23/5/2021). Ratusan pesepeda terlihat antusias mengikuti uji coba lintasan Road Bike. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan pengguna sepeda di jalan raya kembali menimbulkan polemik. Pasalnya, banyak yang beranggapan, banyak oknum pengguna kendaraan yang mengandalkan tenaga dengkul ini mulai arogan, dengan menguasai seluruh lajur jalan terlebih para pemakai sepeda balap alias road bike.

Bahkan, beberapa waktu lalu, viral pengendara motor yang mengacungkan jari tengah kepada rombongan pengguna road bike karena merasa lajunya terganggu.

Menanggapi hal tersebut, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yugo mengatakan, sesama pengguna jalan harus saling menghormati.

"Hormati sesama pemakai jalan. Patuhi Undang-undang Lalu Lintas,” kata Sambodo seperti dilansir laman resmi NTMC Polri, ditulis Senin (31/5/2021).

Lanjutnya, ia juga meminta agar pengguna sepeda balap tidak arogan di jalan. Jangan menguasai jalan untuk kelompok sendiri.

"Jangan arogan menguasai seluruh lajur jalan. Beri kesempatan kepada kendaraan bermotor untuk bisa menyalip dari kanan," pungkasnya.

Pemotor acungkan jari tengah ke pesepeda

Foto yang beredar di banyak grup whatsapp ini memperlihatkan, pemotor yang memang sepertinya kesal karena para rombongan pesepeda ini menutup hampir seluruh bagian jalan raya.

Lalu, ketika ia berhasil melewati para pesepeda ini, kemudian ia mengacungkan jari tengah, sebagai ungkapan rasa kesalnya tersebut.

Kejadian pemotor melawan sepeda ini, diyakini terjadi di daerah Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Sejatinya, memang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini, sudah menyiapkan lajur khusus untuk para pesepeda, yang terletak di sebelah kiri jalan.

Sementara itu, menyitat dari akun instagram @goshow.cc, sebagai komunitas yang terlibat dalam peristiwa ini memberikan klarifikasinya dalam bahasa Inggris.

Intinya, benar jika rombongan pesepeda ini berkendara di jalur kanan untuk melewati lalu lintas yang menurun di dukuh atas.

Hal tersebut disebabkan, oleh adanya bus yang menyebrang ke underpass Dukuh Atas. Tapi, saat jalanan sudah kembali aman, para pesepeda ini berniat untuk kembali ke kiri.

"And finally the only viral photo floating in all wag 😁 giving 1 side assumption," tulis pemilik akun sebagai caption dalam unggahannya tersebut, Jumat (28/5/2021).

Warganet pun turut menyoroti peristiwa ini. Tak sedikit warganet yang mendukung aksi pengendara motor tersebut. Namun ada pula tak sependapat.

"gift applause for the Beat," kata akun @besok.buka.

"Saya dukung bapak nya," sahut @safiqattholibi.

"Roadist (gak semua nya sih) napa kalo sepedahan mesti nengah mulu yak?? Apa sepeda nya punya 60+ hp?? Terus top speed nya bisa sampe 300+ km/h?? *Salut sama bapak beat... *Mari saling menghargai sebagai sesama pengguna jalan*," beber @sndiynrlinggaskti.

Infografis Vaksinasi Covid-19 Lansia di Indonesia Masih Rendah

Infografis Vaksinasi Covid-19 Lansia di Indonesia Masih Rendah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Vaksinasi Covid-19 Lansia di Indonesia Masih Rendah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya